Belum Disepakati, Thailand Revisi Proposal Negosiasi Tarif dengan AS

Ilustrasi.
BANGKOK, DDTCNews - Pemerintah Thailand dan Amerika Serikat (AS) belum menyepakati tarif bea masuk resiprokal walaupun Thailand sudah melaksanakan putaran kedua negosiasi dan mengajukan revisi proposal.
Menteri Keuangan Thailand Pichai Chunhavajira mengatakan negosiasi dengan AS kini memasuki babak baru. Pemerintah pun akan menambahkan beberapa aspek dalam proposal baru ke depan.
"Kami telah menegaskan kembali keyakinan kami bahwa tawaran yang telah disempurnakan ini akan tepat sasaran dan dapat diterima oleh pihak Amerika, sekaligus mencapai keseimbangan yang sangat baik dengan kepentingan rakyat Thailand dan industri kami," ujarnya, dikutip pada Senin (21/7/2025).
Pichai menegaskan pemerintah menargetkan tarif bea masuk turun drastis dari 36% untuk barang-barang yang diekspor ke pasar AS. Sebelum kesepakatan tercapai, tim negosiasi masih akan berunding dengan perwakilan AS.
Dia memastikan bahwa tim negosiasi Thailand yang berbasis di Washington D.C akan terus memantau situasi dengan saksama. Berhubung keputusan tarif impor belum final, masih ada waktu untuk melakukan diskusi bilateral sebelum 1 Agustus 2025.
"Negosiasi ini pada kenyataannya belum final. Masih ada pekerjaan dan dokumentasi yang perlu dilanjutkan," kata Pichai.
Pichai menerangkan dalam diskusi sebelumnya, pemerintah melakukan uji coba dengan menawarkan produk sektor bisnis dan pertanian sebagai bahan negosiasi dengan AS. Namun ternyata masih nihil kesepakatan.
Dilansir nationthailand.com, dia pun mengapresiasi para pihak yang memberikan pendapat yang bermanfaat untuk negosiasi berikutnya. Dia menilai banyak saran yang mempertimbangkan kepentingan negara dan menunjukkan niat untuk melihat pembangunan berkelanjutan Thailand tercermin dalam proposal terbaru. (dik)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.