Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 18 April 2025 | 15:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Kamis, 17 April 2025 | 17:00 WIB
TIPS PAJAK DAERAH
Kamis, 17 April 2025 | 14:00 WIB
KELAS PPh Pasal 21 (12)
Selasa, 15 April 2025 | 18:15 WIB
KETUA MA 1974-1982 OEMAR SENO ADJI:
Fokus
Reportase

BPS Catat Neraca Perdagangan Oktober 2024 Surplus US$2,48 Miliar

A+
A-
0
A+
A-
0
BPS Catat Neraca Perdagangan Oktober 2024 Surplus US$2,48 Miliar

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat memberikan paparan.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Oktober 2024 mengalami surplus senilai US$2,48 miliar.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kinerja tersebut melanjutkan tren surplus yang terjadi sejak Mei 2020 atau 54 bulan berturut-turut. Adapun nilai ekspor tercatat US$24,41 miliar, sedangkan impor senilai US$21,94 miliar.

"Surplus neraca perdagangan bulan Oktober 2024 relatif lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan juga dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu," katanya, Jumat (15/11/2024).

Baca Juga: Diversikasi Ekspor, Indonesia Sasar Uni Eropa dan Negara Eurasia

Amalia menuturkan surplus neraca perdagangan pada Oktober 2024 utamanya berasal dari sektor nonmigas senilai US$4,8 miliar. Sementara itu, sektor migas mengalami defisit sejumlah US$2,32 miliar.

Dia menjelaskan ekspor Indonesia yang senilai US$24,41 miliar, tumbuh 10,25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Khusus ekspor nonmigas, nilainya US$23,07 miliar, tumbuh 11,04%.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari hingga Oktober 2024 mencapai US$217,24 miliar, naik 1,33% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas mencapai US$204,21 miliar, tumbuh 1,48%.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Dorong WTO Sehatkan Iklim Perdagangan Internasional

Amalia mencatat ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari hingga Oktober 2024 naik 3,75%. Kondisi serupa juga terjadi pada ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan yang naik 23,78%, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 8,65%.

Ekspor nonmigas pada Oktober 2024 paling besar ke China senilai US$5,66 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,34 miliar dan India US$2,02 miliar. Kontribusi ekspor dari ketiga negara tersebut mencapai 43,49%.

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Oktober 2024 mencapai US$21,94 miliar, tumbuh 17,49% dari Oktober 2023. Impor migas tercatat US$3,67 miliar, naik 14,32%. Adapun impor nonmigas naik 18,14% menjadi US$18,27 miliar.

Baca Juga: Temui Delegasi Uni Eropa, Wamendag Bahas Strategi Hadapi Bea Masuk AS

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Oktober 2024 berasal dari China senilai US$6,43 miliar dengan porsi pasar 35,19%. Disusul Jepang US$1,50 miliar atau 8,22% dan Singapura sejumlah US$1,09 miliar atau 5,96%.

Menurut Amalia, seluruh nilai impor berdasarkan golongan penggunaan barang selama Januari hingga Oktober 2024 mengalami peningkatan dari periode yang sama tahun sebelumnya. Golongan bahan baku/penolong bahkan mengalami kenaikan sebesar 5,4%.

"Nilai impor bahan baku/penolong mencapai US$140,66 miliar, naik 5,4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu," ujarnya.

Baca Juga: Bea Masuk Tembus 120%, Kantor Pos Hong Kong Setop Kirim Barang ke AS

Sementara itu, impor golongan barang modal mengalami kenaikan sebesar 4,69%, serta barang konsumsi sebesar 5,08%. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : bps, neraca perdagangan, surplus perdagangan, ekspor, impor, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 17 April 2025 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Kebijakan Tarif AS, Pemerintah Perlu Antisipasi Dampaknya ke Pajak

Kamis, 17 April 2025 | 15:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Menlu AS dan Indonesia Bertemu, Bahas Bea Masuk Resiprokal

Kamis, 17 April 2025 | 15:00 WIB
PELAPORAN SPT TAHUNAN

Tingkatkan Kepatuhan Pelaporan SPT Badan, DJP Lakukan Berbagai Upaya

berita pilihan

Minggu, 20 April 2025 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

Diversikasi Ekspor, Indonesia Sasar Uni Eropa dan Negara Eurasia

Minggu, 20 April 2025 | 14:30 WIB
PEREKONOMIAN GLOBAL

Pemerintah Diminta Dorong WTO Sehatkan Iklim Perdagangan Internasional

Minggu, 20 April 2025 | 14:00 WIB
KERJA SAMA INTERNASIONAL

Temui Delegasi Uni Eropa, Wamendag Bahas Strategi Hadapi Bea Masuk AS

Minggu, 20 April 2025 | 13:00 WIB
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Pemprov Luncurkan Relaksasi Pajak Kendaraan Jilid II, Seperti Apa?

Minggu, 20 April 2025 | 12:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Susun Pembukuan dengan Stelsel Kas, Jangan Lupa Kirimkan Pemberitahuan

Minggu, 20 April 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Pengkreditan Pajak Masukan bagi PKP yang Belum Lakukan Penyerahan

Minggu, 20 April 2025 | 10:30 WIB
INSENTIF FISKAL

Dorong Pertumbuhan Sektor Tekstil, Pemerintah Siapkan Aneka Insentif

Minggu, 20 April 2025 | 10:00 WIB
KINERJA PEREKONOMIAN

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus US$427 Miliar, Tumbuh 4,7 Persen

Minggu, 20 April 2025 | 09:30 WIB
KANWIL DJP JAKARTA BARAT

DJP Jakbar Perpanjang Kerja Sama Tax Center dengan MNC University