Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Kamis, 15 Mei 2025 | 12:30 WIB
KAMUS CUKAI
Kamis, 15 Mei 2025 | 10:43 WIB
FILIP DEBELVA, HEAD OF THE KU LEUVEN TAX LAW INSTITUTE:
Kamis, 15 Mei 2025 | 10:00 WIB
TIPS PAJAK
Selasa, 13 Mei 2025 | 14:30 WIB
KAMUS PAJAK
Komunitas
Kamis, 15 Mei 2025 | 11:37 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR
Selasa, 13 Mei 2025 | 16:09 WIB
DDTC EXECUTIVE INTERNSHIP PROGRAM
Selasa, 13 Mei 2025 | 13:35 WIB
DDTC ACADEMY - ADIT EXAM PREPARATION COURSE
Rabu, 07 Mei 2025 | 07:48 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR
Fokus
Reportase

BPS Catat Neraca Perdagangan Oktober 2024 Surplus US$2,48 Miliar

A+
A-
0
A+
A-
0
BPS Catat Neraca Perdagangan Oktober 2024 Surplus US$2,48 Miliar

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat memberikan paparan.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Oktober 2024 mengalami surplus senilai US$2,48 miliar.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kinerja tersebut melanjutkan tren surplus yang terjadi sejak Mei 2020 atau 54 bulan berturut-turut. Adapun nilai ekspor tercatat US$24,41 miliar, sedangkan impor senilai US$21,94 miliar.

"Surplus neraca perdagangan bulan Oktober 2024 relatif lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan juga dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu," katanya, Jumat (15/11/2024).

Baca Juga: Pajak Minimum Global Berlaku, DDTC Dorong PMN Fokus Capacity Building

Amalia menuturkan surplus neraca perdagangan pada Oktober 2024 utamanya berasal dari sektor nonmigas senilai US$4,8 miliar. Sementara itu, sektor migas mengalami defisit sejumlah US$2,32 miliar.

Dia menjelaskan ekspor Indonesia yang senilai US$24,41 miliar, tumbuh 10,25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Khusus ekspor nonmigas, nilainya US$23,07 miliar, tumbuh 11,04%.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari hingga Oktober 2024 mencapai US$217,24 miliar, naik 1,33% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas mencapai US$204,21 miliar, tumbuh 1,48%.

Baca Juga: Sedang Proses Aksesi ke OECD, Prabowo Minta Dukungan PM Australia

Amalia mencatat ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari hingga Oktober 2024 naik 3,75%. Kondisi serupa juga terjadi pada ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan yang naik 23,78%, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 8,65%.

Ekspor nonmigas pada Oktober 2024 paling besar ke China senilai US$5,66 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,34 miliar dan India US$2,02 miliar. Kontribusi ekspor dari ketiga negara tersebut mencapai 43,49%.

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Oktober 2024 mencapai US$21,94 miliar, tumbuh 17,49% dari Oktober 2023. Impor migas tercatat US$3,67 miliar, naik 14,32%. Adapun impor nonmigas naik 18,14% menjadi US$18,27 miliar.

Baca Juga: Marak Pemalakan, BKPM Minta Semua Pihak Jaga Iklim Investasi

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Oktober 2024 berasal dari China senilai US$6,43 miliar dengan porsi pasar 35,19%. Disusul Jepang US$1,50 miliar atau 8,22% dan Singapura sejumlah US$1,09 miliar atau 5,96%.

Menurut Amalia, seluruh nilai impor berdasarkan golongan penggunaan barang selama Januari hingga Oktober 2024 mengalami peningkatan dari periode yang sama tahun sebelumnya. Golongan bahan baku/penolong bahkan mengalami kenaikan sebesar 5,4%.

"Nilai impor bahan baku/penolong mencapai US$140,66 miliar, naik 5,4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu," ujarnya.

Baca Juga: Wamenkeu Sebut Ekonomi Bisa Stabil pada 2026 Jika APBN Fokus untuk Ini

Sementara itu, impor golongan barang modal mengalami kenaikan sebesar 4,69%, serta barang konsumsi sebesar 5,08%. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : bps, neraca perdagangan, surplus perdagangan, ekspor, impor, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 11 Mei 2025 | 17:22 WIB
KONGRES AKP2I

Ketua Umum AKP2I Suherman Dukung Pembentukan Badan Penerimaan Negara

Minggu, 11 Mei 2025 | 15:35 WIB
KONGRES AKP2I

Suherman Saleh Terpilih sebagai Ketua Umum AKP2I periode 2025 - 2030

Minggu, 11 Mei 2025 | 09:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Dorong Aktivitas Ekonomi, Anggota DPR Minta Pemerintah Genjot Belanja

berita pilihan

Kamis, 15 Mei 2025 | 19:30 WIB
MATERI USKP I/2025

Belajar USKP A Materi KUP, PPSP, dan PP? Ini Bahan yang Bisa Anda Baca

Kamis, 15 Mei 2025 | 18:55 WIB
MATERI USKP I/2025

Belajar USKP A Soal PPh OP dan SPT PPh OP? Coba Baca-Baca Artikel Ini

Kamis, 15 Mei 2025 | 18:16 WIB
STRATEGIC DIALOGUES - DDTC FRA

Pajak Minimum Global Berlaku, DDTC Dorong PMN Fokus Capacity Building

Kamis, 15 Mei 2025 | 17:00 WIB
VIETNAM

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Pajak untuk Perusahaan Media

Kamis, 15 Mei 2025 | 16:30 WIB
KERJA SAMA INTERNASIONAL

Sedang Proses Aksesi ke OECD, Prabowo Minta Dukungan PM Australia

Kamis, 15 Mei 2025 | 16:15 WIB
LITERATUR PAJAK

Mengenal Kualifikasi PKP dan Kewajibannya dalam Sistem PPN Indonesia

Kamis, 15 Mei 2025 | 15:30 WIB
INVESTASI

Marak Pemalakan, BKPM Minta Semua Pihak Jaga Iklim Investasi

Kamis, 15 Mei 2025 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Wamenkeu Sebut Ekonomi Bisa Stabil pada 2026 Jika APBN Fokus untuk Ini