Hingga Maret 2025, Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp361 Triliun dari SBN

Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah telah menerbitkan surat berharga negara (SBN) dengan nilai bruto sejumlah Rp361,97 triliun.
SBN yang diterbitkan mulai 1 Januari hingga 4 Maret 2025 tersebut terdiri dari surat utang negara (SUN) senilai Rp260,44 triliun dan surat berharga syariah negara (SBSN) senilai Rp101,53 triliun.
"Realisasi penerbitan [SBN] termasuk prefunding yang dilaksanakan pada 2024," tulis Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) dalam laporannya, dikutip pada Jumat (7/3/2025).
Bila diperinci berdasarkan denominasinya, pemerintah telah menerbitkan SBN dalam denominasi rupiah senilai Rp261,66 triliun dan SBN berdenominasi valas senilai Rp100,31 triliun.
Meski SBN yang diterbitkan oleh pemerintah untuk kebutuhan pembiayaan hingga 4 Maret 2025 sudah mencapai Rp361,97 triliun, pemerintah hingga saat ini belum merilis laporan realisasi APBN 2025 yang seharusnya dirilis secara periodik setiap bulan.
Dengan demikian, hingga saat ini masih belum diketahui berapa penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak, belanja negara, dan defisit APBN 2025 yang sudah direalisasikan oleh pemerintah.
Sebagai informasi, SBN adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan utang yang timbul akibat defisit anggaran dan pembiayaan non-utang.
SBN diterbitkan oleh pemerintah melalui lelang yang diselenggarakan rutin setiap pekan, private placement dengan pihak tertentu, dan book building melalui agen.
Pada APBN 2025, pemerintah menargetkan penerbitan SBN secara neto senilai Rp642,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan utang yang mencapai Rp775,9 triliun. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.