Hubungan Kian Erat, Brasil Akan Bikin Kantor Konsultasi Pajak di China

Ilustrasi.
BRASILIA, DDTCNews - Brasil berencana untuk mendirikan kantor konsultasi perpajakan (tax advisory office) di Beijing, China.
Pembentukan kantor konsultasi tersebut diklaim sebagai langkah untuk menindaklanjuti peningkatan kompleksitas hubungan ekonomi antara kedua negara. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Brasil pun mengeklaim pembentukan kantor konsultasi perpajakan tidak dilatarbelakangi oleh merenggangnya hubungan bilateral antara Brasil dan Amerika Serikat (AS).
"Tidak ada motivasi politik," ungkap Kemenkeu Brasil, dikutip pada Senin (28/7/2025).
Pembentukan kantor konsultasi diharapkan dapat meningkatkan kerja sama perpajakan antara Brasil dan China. Secara terperinci, kantor konsultasi akan memfasilitasi pertukaran informasi perpajakan guna memerangi praktik penghindaran pajak dan kepabeanan.
Kantor konsultasi perpajakan juga akan memberikan penyuluhan terkait ketentuan perpajakan Brasil kepada calon investor dan warga negara China yang hendak berbisnis di Brasil.
Saat ini, Brasil telah membentuk kantor konsultasi perpajakan di Washington D.C., AS; Buenos Aires, Argentina; Asunción, Paraguay; dan Montevideo, Uruguay.
Sebagai informasi, hubungan bilateral antara Brasil dan China kian menguat sejak dilantiknya Luiz Inacio Lula da Silva sebagai presiden Brasil. Lula menggantikan presiden sebelumnya yang cenderung pro-AS, Jair Bolsonaro. Sejak pelantikannya pada 2023, Lula telah 3 kali bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
Pada saat yang sama, hubungan bilateral antara Brasil dan AS kian merenggang akibat rencana pengenaan bea masuk resiprokal sebesar 50% oleh AS terhadap produk-produk Brasil. Presiden AS Donald Trump mengatakan AS akan mempertimbangkan untuk menurunkan tarif bea masuk bila Brasil menghentikan kriminalisasi atas Bolsonaro.
Menanggapi tudingan tersebut, Lula mengatakan Brasil memiliki lembaga yudikatif yang sehingga dirinya selaku presiden tidak bisa melakukan intervensi.
"Lembaga yudikatif di Brasil bersifat independen Presiden tidak memiliki pengaruh apapun. Bolsonaro diadili oleh karena tindakannya yang mengorganisir kudeta," ujar Lula. (dik)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.