Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Pernah Berwisata ke Kabupaten Gunung Kidul? Begini Profil Pajaknya

A+
A-
11
A+
A-
11
Pernah Berwisata ke Kabupaten Gunung Kidul? Begini Profil Pajaknya

NAMA Gunung Kidul diambil dari kondisi topografi daerah yang didominasi pegunungan kapur di selatan—dalam bahasa Jawa disebut kidul—Pulau Jawa. Salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini dikenal sebagai wilayah tandus yang sering kekeringan saat musim kemarau.

Luas daerah kabupaten ini mencapai 1.485,36 km2 atau hampir setengah dari luas provinsinya. Meskipun memiliki wilayah yang cukup luas, kepadatan penduduk Kabupaten Gunung Kidul masih relatif rendah.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kabupaten Gunung Kidul tercatat sebanyak 747.161 jiwa pada 2020. Jumlah tersebut hanya sebanyak 20% dari total penduduk di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Outlook Pajak Shortfall, Tax Ratio 2025 Diproyeksi Hanya 10,03%

Gunung Kidul juga terkenal memiliki potensi pariwisata yang cukup beragam. Dianugerahi jajaran pantai yang membentang sekitar 65 km, laut menjadi salah satu destinasi unggulan yang menarik para wisatawan berkunjung ke kabupaten ini.

Kondisi Ekonomi dan Pendapatan Daerah

PADA 2020, realisasi produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Gunung Kidul tercatat senilai Rp18,97 triliun. Ada beberapa sektor utama yang menjadi penopang PDRB daerah ini.

Penyumbang terbesar adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Kontribusinya pada 2020 sebesar 24,67% dari total PDRB. Kemudian, ada sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib dengan kontribusi sebesar 9,39%.

Baca Juga: Pemprov Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Berlaku sampai 20 Desember


Berdasarkan pada data Ditjen Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan, total pendapatan Kabupaten Gunung Kidul pada 2020 mencapai Rp1,79 triliun. Dana perimbangan menjadi kontributor terbesar, yakni 72,5% dari total pendapatan atau senilai Rp1,29 triliun.

Selanjutnya, ada lain-lain pendapatan daerah yang sah senilai Rp265,27 miliar atau 14,8% dari total pendapatan 2020. Kontribusi terendah berasal dari pendapatan asli daerah (PAD), yakni senilai Rp228,21 miliar atau 12,7% dari total pendapatan.

Baca Juga: Dipengaruhi PBB-P2, Penerimaan Pajak Daerah di Kota Ini Baru 44%

Untuk PAD, jika diperinci, kontribusi terbesar justru berasal dari lain-lain PAD yang sah. Kontribusinya sebesar 61% dari PAD atau senilai Rp139,1 miliar. Pajak daerah hanya menempati posisi kedua, yaitu senilai Rp53,5 miliar atau 23,4% dari total PAD.

Kinerja Pajak

MESKIPUN porsinya tidak terlalu besar dalam keseluruhan total PAD ataupun pendapatan daerah, kinerja penerimaan pajak Kabupaten Gunung Kidul sejak 2016 sampai dengan 2019 selalu melebihi target yang ditetapkan. Namun, pada 2020, realisasi penerimaan pajak daerah di bawah target.

Secara terperinci, sesuai dengan data DJPK Kementerian Keuangan, realisasi penerimaan pajak Kabupaten Gunung Kidul pada 2016 mencapai Rp37,54 miliar atau 114,3% dari target yang ditetapkan.

Baca Juga: Pemutihan Pajak Kendaraan Berakhir, Pemprov Raup Rp333,9 Miliar

Pada 2017, penerimaan pajak daerah tumbuh 16,4% dengan capaian Rp43,69 miliar atau 116,4% dari target. Pada 2018, terjadi pertumbuhan 17,4% dengan capaian senilai Rp51,3 miliar atau 123,9% dari target yang ditetapkan.

Pada 2019, terjadi perlambatan karena realisasi penerimaan pajak Kabupaten Gunung Kidul hanya tumbuh 13%, yakni senilai Rp57,96 miliar atau 119,9% dari target. Pada 2020, terjadi penurunan sebesar 7,7% karena realisasinya hanya mencapai Rp53,50 miliar atau 90,8% dari target.

Sesuai dengan data Badan Pendapatan Daerah Provinsi DIY, pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) sebagai kontributor utama penerimaan pajak daerah Kabupaten Gunung Kidul pada 2020. Kontribusinya mencapai 44,3% atau senilai Rp21,68 miliar.

Baca Juga: Begini Ketentuan Tempat Kedudukan WP Badan dalam PER-7/PJ/2025

Kontributor yang cukup besar lagi adalah pajak penerangan jalan (PPJ), yakni senilai Rp13,02 miliar atau sebesar 26,6% dari total realisasi penerimaan pajak. Kemudian, ada bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) yang menyumbang senilai Rp7,47 miliar atau berkontribusi 15,27%.

Jenis dan Tarif Pajak

KETENTUAN mengenai jenis dan tarif pajak Kabupaten Gunung Kidul sebagian besar diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Gunung Kidul No. 6 Tahun 2017 tentang Pajak Daerah. Terdapat 2 jenis pajak kabupaten/kota yang diatur terpisah dalam Perda lainnya.

PBB-P2 diatur dalam Perda Kabupaten Gunung Kidul No. 26 Tahun 2012. Ketentuan BPHTB diatur dalam Perda Kabupaten Gunung Kidul No. 15 Tahun 2010. Informasi mengenai Perda Kabupaten Gunung Kidul dapat diakses melalui laman resmi https://jdih.gunungkidulkab.go.id/.

Baca Juga: Ingat! Pembukuan Penting untuk WP Badan, Dokumennya Disimpan 10 Tahun

Berikut daftar jenis dan tarif pajak di Kabupaten Gunung Kidul.

Tax Ratio

Berdasarkan pada penghitungan yang dilakukan DDTC Fiscal Research & Advisory, kinerja pajak daerah terhadap PDRB (tax ratio) Kabupaten Gunung Kidul pada 2020 tercatat sebesar 0,28%. Adapun rata-rata tax ratio kabupaten/kota sebesar 0,60%.

Dengan demikian, kinerja pajak dan retribusi daerah Kabupaten Gunung Kidul lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Baca Juga: Lapangan Padel di Jakarta Kini Kena Pajak Hiburan 10 Persen

Administrasi Pajak

SESUAI dengan Peraturan Bupati Gunung Kidul No. 32 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021, kewenangan pemungutan pajak daerah ada pada Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).

Pengoptimalan penerimaan pajak daerah dilakukan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, salah satunya dengan memanfaatkan sistem online berupa alat perekam transaksi (tapping box). Pemanfaatan tapping box untuk pemungutan pajak restoran dan hotel.

Tapping box digunakan untuk membadingkan total transaksi yang ada dengan jumlah pembayaran pajak daerah. Penggunaan teknologi ini berguna untuk pengawasan yang dilakukan pemerintah daerah dan kemudahan administratif bagi wajib pajak.

Baca Juga: Pemda Adakan Pemutihan Pajak, Berlaku untuk Tunggakan PBB sejak 1994

Demi meningkatkan kepatuhan pajak, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul terus menggencarkan sosialisasi terkait dengan pemasangan tapping box kepada wajib pajak. Pemerintah juga turut proaktif dengan menyambangi hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Gunung Kidul. (Fauzara/kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : profil pajak daerah, pajak daerah, tax ratio, PDRB, kajian pajak, administrasi pajak, Kabupaten Gunung Kidul

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 28 Juni 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Syarat Penggunaan Kantor Virtual sebagai Tempat Pengukuhan PKP

Jum'at, 27 Juni 2025 | 18:30 WIB
KANWIL DJP JAWA TIMUR III

Gaji Sudah Dipotong Pajak oleh Kantor, Kok SPT-nya Masih Kurang Bayar?

Jum'at, 27 Juni 2025 | 13:30 WIB
KOTA PALANGKA RAYA

Petugas Door to Door, Tegur Kafe dan Diskotik yang Nunggak Pajak

Jum'at, 27 Juni 2025 | 08:30 WIB
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN I

Kanwil DJP Jaksel I Lelang 2 Aset Milik Para Penunggak Pajak

berita pilihan

Jum'at, 04 Juli 2025 | 15:30 WIB
KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Tagih Tunggakan PBB Rp55 Miliar, Ratusan Petugas Pajak Diterjunkan

Jum'at, 04 Juli 2025 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN PERPAJAKAN

Indonesia Akan Sepakati MoU Bea Masuk Resiprokal AS Pekan Depan

Jum'at, 04 Juli 2025 | 14:30 WIB
PER-7/PJ/2025

Tempat Kedudukan WP Instansi Pemerintah di Luar Negeri Kini Diperjelas

Jum'at, 04 Juli 2025 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Insentif Pajak, Daya Saing RI Diyakini Terjaga Saat Konflik Global

Jum'at, 04 Juli 2025 | 13:00 WIB
AMERIKA SERIKAT

Kongres AS Setujui RUU Pajak Trump, Tip dan Uang Lembur Bebas Pajak

Jum'at, 04 Juli 2025 | 12:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Manfaat Insentif Pajak Mobil Listrik Disorot, Ini Respons Sri Mulyani

Jum'at, 04 Juli 2025 | 12:00 WIB
KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Kanwil DJP Monitor Kepatuhan Pajak Instansi Desa, Cegah Penyimpangan

Jum'at, 04 Juli 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan Pajak atas Penghasilan Istri dalam Coretax DJP

Jum'at, 04 Juli 2025 | 10:03 WIB
ANALISIS PAJAK

Profesi Konsultan Pajak dalam Agenda Keberlanjutan Nasional