Trump Sebut Ada 12 Negara yang Sudah Deal Soal Bea Masuk

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. REUTERS/Kent Nishimura
WASHINGTON D.C., DDTCNews - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pihaknya akan menandatangani perjanjian terkait bea masuk resiprokal dengan 12 negara.
Trump mengatakan nama-nama 12 negara tersebut akan diumumkan pada hari ini waktu AS.
"Saya menandatangani beberapa surat dan surat-surat tersebut akan dikirimkan pada hari Senin. Mungkin ada 12," ujar Trump, dikutip pada Senin (7/7/2025).
Negara yang tidak berhasil menyepakati perjanjian dagang dengan AS akan dikenai bea masuk resiprokal dengan tarif sebesar 10% hingga 70%.
Bea masuk resiprokal akan kembali diberlakukan pada 9 Juli 2025, 90 hari setelah diumumkannya bea masuk resiprokal oleh Trump pada 9 April 2025.
"Besaran tarif bea masuknya bervariasi, dari sekitar 60% atau 70% hingga 10% atau 20%. Kami telah menyelesaikan kebijakannya dan akan menjelaskan berapa bea masuk yang akan dibayar oleh negara-negara," ujar Trump dilansir cnn.com.
Perlu dicatat, sejauh ini baru 2 negara yang dilaporkan berhasil mencapai kesepakatan dagang terkait bea masuk dengan AS, yakni Inggris dan Vietnam.
Dalam kesepakatan dengan Inggris, AS sepakat untuk mempertahankan bea masuk 10% atas seluruh jenis barang impor dari Inggris serta menurunkan tarif bea masuk atas impor mobil dari Inggris. Tarif bea masuk diturunkan dari awalnya sebesar 25% menjadi sebesar 10%.
Lebih lanjut, dalam kesepakatan dengan Vietnam, AS bersedia untuk mengenakan bea masuk sebesar 20% atas impor mobil dari Vietnam. Namun, dalam hal barang impor dimaksud adalah barang dari negara ketiga yang diimpor melalui transshipment di Vietnam, bea masuk yang dikenakan adalah sebesar 40%.
Sebagai informasi, AS pada awalnya berencana untuk mengenakan bea masuk resiprokal atas impor dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Bea masuk resiprokal sempat hendak diberlakukan pada 9 April 2025. Namun, AS menunda pemberlakuan bea masuk resiprokal selama 90 hari guna membuka ruang negosiasi dengan negara mitra.
Trump berpandangan bea masuk resiprokal diperlukan untuk menekan defisit neraca dagang serta mendorong perusahaan untuk memindahkan kegiatan produksinya ke AS. (dik)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.