Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

2 PMK Terbit! Tarif Cukai Rokok Tetap, Harga Jual Eceran Naik

A+
A-
3
A+
A-
3
2 PMK Terbit! Tarif Cukai Rokok Tetap, Harga Jual Eceran Naik

Ilustrasi. Pedagang menunjukkan rokok yang dijualnya di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (7/11/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah resmi menerbitkan 2 peraturan menteri keuangan (PMK) terkait dengan tarif cukai hasil tembakau atau rokok.

Pertama, PMK 96/2024 tentang Perubahan Kedua atas PMK 193/2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Rokok Elektrik dan Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya. Kedua, PMK 97/2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.010/2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.

Terbitnya kedua PMK ini dilatarbelakangi pertimbangan untuk mengendalikan konsumsi hasil tembakau, melindungi industri hasil tembakau yang padat karya yang proses produksinya menggunakan cara lain daripada mesin, dan optimalisasi penerimaan negara.

Baca Juga: DJBC Targetkan Satgas Pengawasan Rokok Ilegal Mulai Kerja Tahun Ini

“ … beberapa ketentuan dalam PMK ... perlu diubah dan disempurnakan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum di bidang tarif cukai hasil tembakau," bunyi salah satu pertimbangan PMK 97/2024, dikutip pada Jumat (13/12/2024).

Melalui kedua PMK tersebut, pemerintah resmi memutuskan untuk tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau. Namun, pemerintah menaikkan harga jual eceran (HJE) hampir seluruh produk hasil tembakau yang berlaku mulai 1 Januari 2025.

Adapun PMK 96/2024 terkait dengan HJE rokok elektrik dan hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL). Sementara PMK 97/2024 HJE menyangkut HJE rokok konvensional.

Baca Juga: Cukai MBDK Tertunda Lagi, Ini Cara DJBC Kejar Target Penerimaan 2025

Dalam pertimbangan juga dijelaskan bahwa pemerintah bersama dengan DPR telah menyepakati target penerimaan cukai pada 2025. Pada UU APBN 2025, target penerimaan cukai pada tahun depan adalah senilai Rp244,19 triliun.

PMK 97/2024 hanya mengubah ketentuan dalam lampiran PMK 192/2021 s.t.d.t.d PMK 191/2022. Dalam perinciannya, HJE rokok 2025 mengalami kenaikan yang bervariasi dari tahun ini, dengan rata-rata sebesar 9,53%.

Berikut perinciannya sesuai dengan Lampiran I PMK 97/2024.

Baca Juga: Perkuat Integrasi, DJBC se-Asean Susun Program Kerja 2026-2030

Sigaret Kretek Mesin (SKM)

  1. SKM golongan I HJE paling rendah Rp2.375 (naik 5,08% dari 2024) dengan tarif cukai Rp1.231 per batang.
  2. SKM golongan II HJE paling rendah Rp1.485 (naik 7,6% dari 2024) dengan tarif cukai Rp746 per batang.

Sigaret Putih Mesin (SPM)

  1. SPM golongan I HJE paling rendah Rp2.495 (naik 4,8% dari 2024) dengan tarif cukai Rp1.336 per batang.
  2. SPM golongan II HJE paling rendah Rp1.565 (naik 6,8% dari 2024) dengan tarif cukai Rp794 per batang.

Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau Sigaret Putih Tangan (SPT)

Baca Juga: Kanwil DJBC Riau Serahkan Tersangka Penyelundupan Mangga ke Kejaksaan
  1. SKT/SPT golongan I HJE lebih dari Rp2.170 (naik 9,5% dari 2024) dengan tarif cukai Rp483; serta HJE paling rendah Rp1.555 (naik 13% dari 2024) sampai Rp2.170 (naik 9,5% dari 2024) dengan tarif cukai paling rendah Rp378 per batang.
  2. SKT/SPT golongan II HJE paling rendah Rp995 (naik 15% dari 2024) dengan tarif cukai Rp223 per batang.
  3. SKT/SPT golongan III HJE paling rendah Rp860 (naik 18,6% dari 2024) dengan tarif cukai Rp122 per batang.

Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) atau Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF)

SKTF/SPTF tanpa golongan HJE paling rendah Rp2.375 (naik 5% dari 2024) dengan tarif cukai Rp1.231 per batang.

Kelembak Kemenyan (KLM)

Baca Juga: Susun RPMK Baru, Kemenkeu Bakal Perketat Syarat Kuasa Hukum Pajak
  1. KLM golongan I HJE paling rendah Rp950 (sama dengan 2024) dengan tarif cukai Rp483 per batang.
  2. KLM golongan II HJE paling rendah tetap Rp200 (sama dengan 2024) dengan tarif cukai Rp25 per batang.

Pada jenis rokok tembakau iris (TIS), rokok daun atau klobot (KLB), dan cerutu (CRT), HJE pada 2025 dalam PMK 97/2024 tidak mengalami perubahan dari ketentuan yang lama.



Sementara itu, PMK 96/2024 memuat pengaturan soal HJE atas rokok elektrik dan HPTL pada 2025 yang mengalami kenaikan rata-rata sebesar masing-masing 11,34% dan 6,19%. Lampiran I PMK 96/2024 memuat daftar tarif cukai beserta HJE produk REL dan HPTL pada 2025. Berikut ini perinciannya.

Baca Juga: Penindakan Rokok Ilegal Turun 13,2%, Ini Penjelasan DJBC

Rokok elektrik

  1. Rokok elektrik padat HJE minimum Rp6.240 per gram (naik 6,01% dari 2024) dengan tarif cukai Rp3.074 per gram.
  2. Rokok elektrik cair sistem terbuka HJE minimum Rp1.368 per mililiter (naik 22% dari 2024) dengan cukai Rp636 per mililiter.
  3. Rokok elektrik cair sistem tertutup HJE minimum Rp41.983 per cartridge (naik 5,99% dari 2024) dengan cukai Rp6.776 per mililiter.

HPTL

  1. Tembakau molasses HJE minimum Rp257 per gram (naik 6,19% dari 2024) dengan cukai Rp135 per gram.
  2. Tembakau hirup HJE minimum Rp257 per gram (naik 6,19% dari 2024) dengan cukai Rp135 per gram.
  3. Tembakau kunyah HJE minimum Rp257 per gram (naik 6,19% dari 2024) dengan cukai Rp135 per gram.


Baca Juga: Setoran Bea dan Cukai hingga Mei Capai Rp122,9 Triliun, Tumbuh 12,6%

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : cukai, cukai hasil tembakau, CHT, rokok, cukai rokok, PMK 96/2024, PMK 97/2024

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 24 Mei 2025 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

DJP dan DJBC Punya Nakhoda Baru, Tax Ratio Diharap Segera Meningkat

Jum'at, 23 Mei 2025 | 18:30 WIB
PELANTIKAN DIRJEN BEA DAN CUKAI

Mundur dari TNI, Dirjen Bea Cukai Baru Ini Siap Berantas Penyelundupan

Jum'at, 23 Mei 2025 | 16:03 WIB
PENERIMAAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Realisasi Kepabeanan dan Cukai Tumbuh 4,4% hingga April 2025

Jum'at, 23 Mei 2025 | 11:00 WIB
PELANTIKAN ESELON I KEMENTERIAN KEUANGAN

Kepada Jajarannya, Sri Mulyani Harapkan Penerimaan Negara Meningkat

berita pilihan

Rabu, 25 Juni 2025 | 20:30 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Kemenko Perekonomian Minta Swasta dan UMKM Terlibat di Program MBG

Rabu, 25 Juni 2025 | 19:00 WIB
PMK 64/2022

Penyerahan Kacang Hijau Kena PPN? Kring Pajak Jelaskan Aturannya

Rabu, 25 Juni 2025 | 18:00 WIB
PER-11/PJ/2025

SPT Era Coretax Standarkan Lampiran Penghitungan Fasilitas Pasal 31E

Rabu, 25 Juni 2025 | 16:30 WIB
PER-11/PJ/2025

Pembetulan SPT Masa PPh 21 atau Unifikasi Bikin LB, Ini Implikasinya

Rabu, 25 Juni 2025 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

E-Seal Dipakai untuk Pengangkutan Barang Impor-Ekspor, Ini Kata DJBC

Rabu, 25 Juni 2025 | 15:30 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Imbau Pemda, Bappenas: Perencanaan Daerah Harus Selaras dengan Pusat

Rabu, 25 Juni 2025 | 15:00 WIB
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Optimalkan PAD, Gebyar Diskon Pajak Kendaraan Bermotor Digelar

Rabu, 25 Juni 2025 | 14:40 WIB
LAPORAN FOKUS

Dialog Soal PTKP Jangan Sebatas Naik-Tidaknya, Tapi Juga Skema Ideal