Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Komunitas
Kamis, 22 Mei 2025 | 10:30 WIB
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMBA
Senin, 19 Mei 2025 | 16:11 WIB
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Senin, 19 Mei 2025 | 09:18 WIB
DDTC ACADEMY – PRACTICAL COURSE
Jum'at, 16 Mei 2025 | 11:19 WIB
DDTC ACADEMY - ADIT EXAM PREPARATION COURSE
Fokus
Reportase

Banggar: Target Pendapatan 2026 Harus Optimistis tapi Tetap Realistis

A+
A-
0
A+
A-
0
Banggar: Target Pendapatan 2026 Harus Optimistis tapi Tetap Realistis

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah. (Foto: Jaka/Man/dpr.go.id)

JAKARTA, DDTCNews - Ketua Badan Anggaran (Banggar) Said Abdullah mendorong pemerintah untuk menetapkan target pendapatan yang optimistis, tetapi tetap realistis.

Menurut Said, penerimaan pajak pada tahun ini berpotensi tidak mencapai target akibat rendahnya harga komoditas ekspor, menurunnya kinerja sektor manufaktur, dan menurunnya konsumsi rumah tangga.

"Situasi seperti ini tampaknya berlanjut pada tahun mendatang," katanya, dikutip pada Kamis (22/5/2025).

Baca Juga: Miliki Dewan Sertifikasi, PERTAPSI Siapkan Pelatihan-Ujian Sertifikasi

Meski situasi masih tak menentu, lanjut Said, pemerintah tetap perlu menjaga kinerja pendapatan negara demi memastikan tersedianya anggaran untuk program strategis dan guna melunasi bunga utang pada tahun depan.

Untuk itu, pemerintah perlu terus melakukan ekstensifikasi pajak dan cukai, memperbaiki struktur tarif PNBP mineral dan batu bara, serta meningkatkan kontribusi penerimaan dari sektor ekonomi digital. Selain itu, pemerintah juga perlu membenahi coretax administration system.

"Pemberlakuan coretax sebagai strategi untuk membangun administrasi perpajakan yang handal di tahun depan harus mempertimbangkan kesiapan literasi wajib pajak serta memastikan kesiapan dan keamanan sistem," ujar Said.

Baca Juga: Kajian dan Mitigasi Penghindaran Pajak Orang Kaya Perlu Ditingkatkan

Sebagai informasi, rasio pendapatan negara pada tahun depan diusulkan 11,71% - 12,22% dari PDB, yang terdiri atas penerimaan perpajakan sebesar 10,08%-10,45%, PNBP sebesar 1,63%-1,76%. Adapun rasio pendapatan negara 2026 itu lebih rendah ketimbang target tahun ini 12,36%.

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menuturkan target pendapatan negara pada 2026 masih akan disesuaikan dengan outlook penerimaan 2025 yang akan diumumkan pemerintah setelah semester I/2025.

"Outlook 2025-nya belum selesai. Kita akan laporkan nanti di laporan semester," tuturnya. (rig)

Baca Juga: Danai Program Prioritas, Rasio Pendapatan Indonesia Harus Naik

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pendapatan negara, banggar, DPR, program prioritas, rasio pendapatan negara, pajak, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Kamis, 22 Mei 2025 | 15:45 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kajian dan Mitigasi Penghindaran Pajak Orang Kaya Perlu Ditingkatkan

Kamis, 22 Mei 2025 | 15:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Danai Program Prioritas, Rasio Pendapatan Indonesia Harus Naik

Kamis, 22 Mei 2025 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN PERPAJAKAN

Barang Impor Keluar dari Pusat Logistik Berikat Harus Bayar Pajak

Kamis, 22 Mei 2025 | 14:30 WIB
KOTA DEPOK

Di Kota Ini, Rumah dengan NJOP di Bawah Rp200 Juta Bebas PBB

Kamis, 22 Mei 2025 | 13:30 WIB
KEM-PPKF 2026

Sudah Ada Danantara, Dividen BUMN Tak Lagi Masuk ke Kas Negara

Kamis, 22 Mei 2025 | 13:00 WIB
PENGADILAN PAJAK

Kini Ada e-Tax Court Mobile, Akses Pengadilan Pajak Lewat Smartphone

Kamis, 22 Mei 2025 | 12:30 WIB
KABUPATEN LOMBOK UTARA

Jadi Korban Oknum yang Mengatasnamakan Bapenda, Hotel Ini Rugi Rp1,2 M

Kamis, 22 Mei 2025 | 12:15 WIB
RICHARD COLLIER (OXFORD), RITA DE LA FERIA (LEEDS):

Pajak Minimum Global, Bukti Reformasi Ambisius Bisa Dijalankan Bersama