Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Rabu, 26 Februari 2025 | 08:15 WIB
KURS PAJAK 26 FEBRUARI 2025 - 04 MARET 2025
Rabu, 19 Februari 2025 | 09:45 WIB
KURS PAJAK 19 FEBRUARI 2025 - 25 FEBRUARI 2025
Rabu, 12 Februari 2025 | 09:27 WIB
KURS PAJAK 12 FEBRUARI 2025 - 18 FEBRUARI 2025
Rabu, 05 Februari 2025 | 11:07 WIB
PAJAK MINIMUM GLOBAL
Fokus
Reportase

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

A+
A-
0
A+
A-
0
Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri), dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan) menyampaikan keterangan saat konferensi pers Hasil High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/1/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah berharap pemberian berbagai insentif fiskal mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perekonomian nasional masih akan dihadapkan pada berbagai tantangan pada tahun ini. Melalui insentif fiskal, kinerja pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat lebih terjaga.

"Tentu Indonesia harus tetap menjaga pertumbuhan ekonomi," katanya, Jumat (31/1/2025).

Baca Juga: Masuk RPJMN 2025-2029, Pertumbuhan Ekonomi 2029 Ditarget Tembus 8%

Airlangga mengatakan dinamika global masih menjadi faktor yang akan terus mempengaruhi perkembangan ekonomi ke depan. Sejumlah risiko yang menjadi perhatian antara lain volatilitas harga komoditas, serta kebijakan perdagangan pemerintahan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Selain itu, persoalan kerentanan ketahanan pangan dan energi akibat perubahan iklim juga turut diperhatikan oleh pemerintah.

Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi global pada 2025 diperkirakan hanya sekitar 3,2%. Namun, pemerintah berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi tetap terjaga sebesar 5,2% seperti yang tercantum dalam APBN 2025.

Baca Juga: Nambah Utang Lewat Obligasi Ritel, Pemerintah Raup Rp37,35 Triliun

Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, Airlangga menyebut pemerintah pada tahun ini akan memberikan berbagai insentif fiskal seperti bantuan pangan untuk 16 juta keluarga penerima manfaat pada Januari-Februari 2025, diskon tarif listrik pada Januari-Februari 2025, PPN DTP untuk sektor properti dan otomotif, serta PPh Pasal 21 DTP untuk pekerja di sektor padat karya.

"Kemudian, tentunya beberapa program lain seperti kita akan dorong juga program skema kredit untuk padat karya," ujarnya. (sap)

Baca Juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, Pemerintah Bakal Terbitkan SBN

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi, perekonomian nasional, kinerja fiskal, tantangan ekonomi, APBN 2025

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 25 Januari 2025 | 15:31 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Jelang Diumumkan BPS, Ekonomi RI Diperkirakan Tumbuh 5 Persen di 2024

Sabtu, 25 Januari 2025 | 14:30 WIB
APBN 2025

Prabowo Minta Ngirit Rp306 Triliun, Sri Mulyani Tak Rombak APBN 2025

Jum'at, 24 Januari 2025 | 08:52 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Penjelasan DJP soal Hitung PPN dengan DPP 11/12 yang Tidak Otomatis

berita pilihan

Sabtu, 01 Maret 2025 | 15:00 WIB
KEPATUHAN PAJAK

Biar Lapor SPT Tahunan Lancar, Coba Ikuti Saran dari DJP Ini

Sabtu, 01 Maret 2025 | 14:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

AS Pungut Bea Masuk 25% Atas Barang China, Kanada-Meksiko Diminta Ikut

Sabtu, 01 Maret 2025 | 12:30 WIB
DANANTARA

ASN Siap-Siap! Bisa Dimutasi Jadi Pegawai Danantara

Sabtu, 01 Maret 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Pungutan Pajak dalam Konser Musik

Sabtu, 01 Maret 2025 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Klaim Makan Bergizi Gratis Sudah Diterima 2 Juta Anak

Sabtu, 01 Maret 2025 | 08:30 WIB
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Ada Opsen, Penerimaan Pajak Kendaraan Kepri Susut Rp10 Miliar