Belanja Pemerintah Meroket 2 Kali Lipat dalam Sebulan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/YU
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja pemerintah pusat melonjak hampir 2 kali lipat hanya dalam 1 bulan.
Realisasi belanja pemerintah pusat hingga Maret 2025 mencapai Rp413,2 triliun. Angka ini naik 95,37% bila dibandingkan dengan realisasi belanja pemerintah pusat hingga Februari 2025 yang senilai Rp211,5 triliun.
"Kita masih optimistis postur APBN 2025 yang diatur dalam UU 62/2024 mengenai APBN masih terjaga secara konsisten," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa edisi April 2025, Rabu (30/4/2025).
Secara terperinci, realisasi belanja kementerian dan lembaga (K/L) melonjak dari Rp83,6 triliun hingga Februari menjadi Rp196,1 triliun hingga Maret 2025. Adapun belanja non-K/L naik dari Rp127,9 triliun hingga Februari menjadi Rp217,1 triliun hingga Maret 2025.
Sri Mulyani secara khusus menyoroti lonjakan belanja K/L yang mencapai Rp130 triliun, lebih dari 2 kali lipat dari realisasi belanja K/L pada Januari dan Februari 2025.
Percepatan belanja dianggap sebagai tanda akselerasi pelaksanaan program oleh Kabinet Merah Putih.
"Kabinet yang baru ini sekarang sudah mulai fokus pada menjalankan program. Kita harapkan ini akan menggerakkan ekonomi," ujar Sri Mulyani.
Terkait dengan transfer ke daerah, Kemenkeu mencatat realisasi transfer hingga Maret 2025 sudah mencapai Rp207,1 triliun. Dibandingkan dengan realisasi hingga akhir Februari akhir senilai Rp136,6 triliun, transfer tersebut juga naik secara signifikan.
Dengan realisasi pendapatan negara hingga Maret 2025 senilai Rp516,1 triliun dan belanja negara senilai Rp620,3 triliun, defisit anggaran hingga Maret 2025 senilai Rp104,2 triliun atau 0,43% dari PDB.
"APBN didesain dengan defisit Rp616,2 triliun karena memang dirancang untuk melakukan countercyclical mendukung pemulihan ekonomi dan akselerasi program-program pembangunan nasional di bawah Presiden Prabowo, tetapi tetap terukur," ujar Sri Mulyani. (dik)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.