Uang Pajak Mengalir ke Program Cek Kesehatan Gratis

Petugas dinas kesehatan dan puskesmas memeriksa kesehatan warga di Desa Luwoo, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/tom.
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menyatakan penerimaan pajak yang terjaga akan menjadi penopang dalam pelaksanaan program layanan publik, seperti cek kesehatan gratis.
Masyarakat kini bisa mengakses program cek kesehatan gratis setiap tanggal ulang tahunnya. Program tersebut dibiayai oleh APBN, yang mayoritasnya berasal dari pajak.
"Program cek kesehatan gratis hanya dapat terwujud jika sektor penerimaan negara pada postur APBN kuat dan terjaga yang sebagian besarnya ditopang melalui penerimaan pajak," bunyi pernyataan DJP di media sosial, dikutip pada Sabtu (17/5/2025).
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran kesehatan 2025 senilai Rp105,65 triliun kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes), selaku penyelenggara cek kesehatan gratis.
Selain cek kesehatan gratis, alokasi anggaran itu juga diarahkan untuk mendukung beberapa program seperti penguatan 61 puskesmas rehabilitasi, 537 balai penyuluhan keluarga berencana (KB), pemberian bantuan operasional kesehatan untuk 10.165 puskesmas.
Perlu diketahui, pajak merupakan sumber penerimaan yang paling dominan di Indonesia, di mana sekitar 70% dari APBN bersumber dari penerimaan pajak.
"Semua ini berkat alokasi anggaran sektor kesehatan dalam APBN Kita 2025 yang mencapai Rp105,65 triliun," ungkap DJP.
Pada 2025, strategi kebijakan fiskal jangka pendek pemerintah akan difokuskan untuk beberapa aspek, salah satunya mewujudkan kesehatan berkualitas. Program cek kesehatan gratis pun menjadi salah satu upaya untuk mendukung target tersebut.
Sebelumnya, Kemenkes mencatat sudah ada 5,3 juta orang dari berbagai wilayah di Indonesia yang memanfaatkan program cek kesehatan gratis sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan program cek kesehatan gratis rata-rata dimanfaatkan oleh 187.000 orang per hari. Ia memprediksi angka itu akan melonjak ketika program mulai menjangkau tingkat sekolah pada Juli 2025. (dik)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.