Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Rabu, 26 Februari 2025 | 08:15 WIB
KURS PAJAK 26 FEBRUARI 2025 - 04 MARET 2025
Rabu, 19 Februari 2025 | 09:45 WIB
KURS PAJAK 19 FEBRUARI 2025 - 25 FEBRUARI 2025
Rabu, 12 Februari 2025 | 09:27 WIB
KURS PAJAK 12 FEBRUARI 2025 - 18 FEBRUARI 2025
Rabu, 05 Februari 2025 | 11:07 WIB
PAJAK MINIMUM GLOBAL
Fokus
Reportase

MFA Buat Login Jadi Panjang, Hindari Lapor SPT Tahunan Jelang Deadline

A+
A-
1
A+
A-
1
MFA Buat Login Jadi Panjang, Hindari Lapor SPT Tahunan Jelang Deadline

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Kini proses login ke DJP Online menjadi lebih panjang. Ditjen Pajak (DJP) mulai menerapkan fitur Multi-Factor Authentication (MFA) yang menambah lapis keamanan saat login DJP Online. Topik tersebut menjadi salah satu bahasan media nasional pada hari ini, Kamis (27/2/2025).

Menyadari ini merupakan hal yang sama sekali baru bagi wajib pajak, DJP kini gencar menyosialisasikan skema MFA ini kepada wajib pajak. Agar tersedia waktu yang lebih lega saat login DJP Online, wajib pajak pun diimbau untuk melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan lebih awal.

Karenanya, hindari pelaporan SPT Tahunan menjelang batas waktu, yakni akhir Maret bagi orang pribadi dan akhir April bagi wajib pajak badan.

Baca Juga: Ajak WP Lapor SPT Tahunan Lewat e-Filing, Soleh Solihun: Tanpa Ribet

"Kalau itu kita lakukan pelaporannya di Februari atau awal Maret, mudah-mudahan tidak akan mengganggu kenyamanan dalam melaporkan SPT," ujar Kepala Subdirektorat Pelayanan Perpajakan DJP Tirta.

Tirta mengatakan fitur MFA bertujuan meningkatkan perlindungan terhadap data wajib pajak. Menurutnya, wajib pajak kini harus memasukkan kode verifikasi sebelum login ke akun DJP Online.

"Memang step-nya nambah satu mulai tahun ini. Kawan Pajak jangan bingung, jangan khawatir, memang itu bagian dari proses yang harus kita lewati, sedikit lebih panjang," katanya.

Baca Juga: Sengketa PPN atas Penyerahan Jasa Asuransi Unit Link

Selain informasi tentang MFA, ada pula beberapa bahasan yang juga diangkat sejumlah media massa sebagai headline pada hari ini. Antara lain, diluncurkannya bullion bank oleh Presiden Prabowo, Pengadilan Pajak sebagai benteng terakhir wajib pajak, hingga risiko penurunan kepatuhan pajak pada tahun ini.

Berikut ulasan artikel perpajakan selengkapnya.

MFA Hindari Pencurian Akun

DJP menjelaskan penerapan MFA bertujuan menghindari pencurian akun wajib pajak.

MFA merupakan metode keamanan membutuhkan lebih dari 1 faktor verifikasi untuk membuktikan identitas pemilik akun DJP Online. Dengan bertambahnya langkah autentikasi pada akun wajib pajak di aplikasi DJPOnline, risiko pencurian akun bisa dikurangi.

Baca Juga: Ajak WP Segera Lapor SPT Tahunan, Jonatan Christie: Jangan Ditunda

Melalui fitur MFA, wajib pajak harus memasukkan kode verifikasi sebelum login ke akun DJP Online miliknya. Kode verifikasi nantinya akan dikirimkan ke email, nomor handphone, aplikasi M-Pajak, atau mobile authenticator milik wajib pajak. (DDTCNews)

RI Punya Ekosistem Emas yang Lengkap

Presiden Prabowo meresmikan layanan bank emas di Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia. Ekosistem bank emas ini diyakini bisa menghemat devisa dan meningkatkan stabilitas negara. Pemerintah menjamin sistem keuangan bank emas aman.

Menurut Prabowo, Indonesia sebagai negara dengan cadangan emas nomor 6 di dunia sudah selayaknya memperbaiki ekosistem emasnya. "Kita harap ini mempercepat tabungan emas dan meningkatkan cadangan emas kita," kata Prabowo.

Baca Juga: Biar Fokus Puasa, DJP Sarankan WP segera Lapor SPT Tahunan 2024

Pembenahan ekosistem emas ini diproyeksikan bisa meningkatkan produk domestik bruto (PDB) RI hingga Rp204 triliun dan membuka 1,8 juta lapangan kerja baru. (Harian Kompas)

Kepatuhan Wajib Pajak Berisiko Turun

Kepatuhan wajib pajak kembali dihadapkan pada risiko penurunan. Hal ini disebabkan kembali mencuatnya kasus korupsi yang menyeret pegawai di lingkungan Ditjen Pajak (DJP). Kondisi ini menjadi tantangan bagi otoritas untuk menjaga kepercayaan publik.

Kendati begitu, otoritas memang belum mematok target kepatuhan formal. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Dwi Astuti sampai saat ini belum memasang target kepatuhan pelaporan SPT Tahunan untuk tahun pajak 2024.

Baca Juga: DJP Perinci Penghapusan Sanksi pada Masa Transisi Penerapan Coretax

Namun, sebagai gambaran pada 2024 lalu, DJP memasang target kepatuhan SPT Tahunan sebanyak 16,04 juta SPT Tahunan atau sekitar 83,22% dari total wajib pajak yang wajib SPT Tahunan. (Kontan)

Kepentingan WP dan Otoritas Pajak Mesti Seimbang

Pemerintah dalam melaksanakan reformasi pajak dinilai perlu menyeimbangkan kepentingan otoritas pajak dan wajib pajak.

Founder DDTC Darussalam mengatakan sistem pajak Indonesia sedang dihadapkan pada 2 tantangan besar, yakni globalisasi dan digitalisasi. Adaptasi kedua isu ini dalam proses bisnis dan kebijakan pajak pun harus mampu mengakomodasi semua kepentingan, baik dari sisi otoritas maupun wajib pajak.

Baca Juga: WP Perlu segera Lapor SPT Tahunan, Ada Sanksi yang Dibayar Kalau Telat

"Dalam mendesain semua ini harus berdasarkan keseimbangan antara kepentingan wajib pajak dan pemerintah sendiri. Saya harap sistem pajak kita in line dengan international best practices," katanya dalam DDTC Exclusive Gathering: Addressing Tax Challenges, Optimizing Business in 2025. (DDTCNews)

Pengadilan Pajak Benteng Terakhir WP Cari Keadilan

Pemindahan pembinaan organisasi, administrasi, dan keuangan Pengadilan Pajak dari Kementerian Keuangan ke Mahkamah Agung (MA) dinilai sebagai momentum untuk memperkuat fungsi lembaga yudikatif tersebut.

Founder DDTC Danny Septriadi mengatakan Pengadilan Pajak dibentuk sebagai tempat untuk wajib pajak mencari keadilan terhadap sengketa perpajakan, sebagaimana diatur Pasal 2 UU Pengadilan Pajak. Menurutnya, fungsi Pengadilan Pajak tersebut tidak boleh dikaitkan dengan upaya memastikan terlindunginya penerimaan negara.

Baca Juga: Cara Unduh Bukti Potong 1721-A1 bagi Pegawai di DJP Online

"Kita perlu memastikan bahwa ketika Pengadilan Pajak berpindah, fungsinya makin jelas sebagai benteng wajib pajak mencari keadilan," katanya dalam DDTC Exclusive Gathering: Addressing Tax Challenges, Optimizing Business in 2025. (DDTCNews) (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : berita pajak hari ini, kepatuhan pajak, SPT Tahunan, lapor SPT Tahunan, MFA, bullion bank, reformasi pajak, Pengadilan Pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 25 Februari 2025 | 10:30 WIB
MALAYSIA

Pengawasan Ditingkatkan, Otoritas Pajak Ini Targetkan Ribuan WP Badan

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:00 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan Pajak Kini Paling Lama 30 Hari

Senin, 24 Februari 2025 | 13:00 WIB
KABUPATEN TANGERANG

Tak Setor sejak 2023, Restoran Ini Ditempeli Stiker Penunggak Pajak

Senin, 24 Februari 2025 | 09:43 WIB
KABUPATEN BANYUWANGI

Kejar Target PBB Rp60 Miliar, Pemkot Kebut Sebarkan SPPT Per Kecamatan

berita pilihan

Sabtu, 01 Maret 2025 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Klaim Makan Bergizi Gratis Sudah Diterima 2 Juta Anak

Sabtu, 01 Maret 2025 | 08:30 WIB
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Ada Opsen, Penerimaan Pajak Kendaraan Kepri Susut Rp10 Miliar

Sabtu, 01 Maret 2025 | 08:00 WIB
KABUPATEN ACEH BARAT

Selama Ramadan, Pedagang Musiman Bakal Kena Retribusi Kebersihan

Sabtu, 01 Maret 2025 | 07:30 WIB
WEEKLY TAX NEWS ROUNDUP

Annual Tax Return Deadline Fixed: Note Coretax Penalty Nullification

Sabtu, 01 Maret 2025 | 07:30 WIB
BERITA PAJAK SEPEKAN

Batas Lapor SPT Tahunan Tak Geser, Cermati Penghapusan Sanksi Coretax

Jum'at, 28 Februari 2025 | 19:30 WIB
THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Berlakukan Pajak Turis pada Akhir Tahun