Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 18 April 2025 | 15:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Kamis, 17 April 2025 | 17:00 WIB
TIPS PAJAK DAERAH
Kamis, 17 April 2025 | 14:00 WIB
KELAS PPh Pasal 21 (12)
Selasa, 15 April 2025 | 18:15 WIB
KETUA MA 1974-1982 OEMAR SENO ADJI:
Fokus
Reportase

Muncul Seruan Mogok Bayar Pajak Buntut UU TNI, DJP Bilang Begini

A+
A-
9
A+
A-
9
Muncul Seruan Mogok Bayar Pajak Buntut UU TNI, DJP Bilang Begini

Pengunjuk rasa memasang spanduk saat menggelar aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (23/3/2025). Unjuk rasa gabungan dari berbagai elemen mahasiswa tersebut untuk menyampaikan aspirasinya menyikapi UU TNI. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) turut memberikan komentar terkait dengan seruan mogok membayar pajak setelah pengesahan UU TNI.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti mengatakan setiap wajib pajak tetap harus melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Terlebih, dalam periode penyampaian SPT Tahunan seperti saat ini.

"Kami mengimbau kepada wajib pajak untuk tetap memenuhi hak dan kewajiban perpajakannya," katanya, Selasa (25/3/2025).

Baca Juga: Tingkatkan Kepatuhan Pelaporan SPT Badan, DJP Lakukan Berbagai Upaya

Dwi mengatakan pembayaran pajak menjadi bentuk gotong royong dalam pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, uang pajak yang dibayarkan tersebut juga akan kembali ke masyarakat.

Manfaat uang pajak antara lain dapat dirasakan dalam bentuk pembangunan infrastruktur, penyelenggaraan layanan publik, serta program pengembangan kualitas hidup primer masyarakat seperti pemberian berbagai bantuan sosial.

"Masyarakat juga harus turut mengawasi penggunaan APBN di setiap tingkatan untuk memastikan pajak bermanfaat bagi semua," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Deadline, Sudah 12,82 Juta Wajib Pajak Lapor SPT Tahunan 2024

Seruan mogok membayar pajak mencuat usai DPR mengesahkan RUU TNI sebagai undang-undang. Gelombang demonstrasi menolak UU TNI tersebut juga meluas hingga ke berbagai daerah.

Di sisi lain, saat ini sedang berlangsung periode penyampaian SPT Tahunan. UU KUP mengatur penyampaian SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi paling lambat dilaksanakan 3 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau 31 Maret 2025.

Sementara, untuk SPT tahunan wajib pajak badan paling lambat 4 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau 30 April 2025. (sap)

Baca Juga: DJP Ingatkan Hari Ini Terakhir Lapor SPT Tahunan Tanpa Kena Denda

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kepatuhan pajak, bayar pajak, mogok bayar pajak, UU TNI

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Stanisk David

Senin, 31 Maret 2025 | 21:05 WIB
DJP takut tuh ga dpt gaji kl wn pd mogok byr pajak...😁

Melani Claranis

Jum'at, 28 Maret 2025 | 00:56 WIB
Kalau gak bayar pajak..semua urusan dipersulit...jadi ya tetap saja susah....kalau demo itu uu memiskinkan koruptor.

Channel 5

Selasa, 25 Maret 2025 | 23:57 WIB
Tapi yg pajak itu klas atas - menengah, yg kebanyakan balik ke masy klas miskin. Kerja mikir usaha modal sendiri kalau sukses semua ikut mendaku. Harusnya ada bantuan juga untk klas2 itu utamanya yg menengah, sering tergencet posisi.
1

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 26 Maret 2025 | 01:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Breaking! DJP Hapus Sanksi Terlambat Bayar Pajak dan Lapor SPT Tahunan

Selasa, 25 Maret 2025 | 16:30 WIB
LAPORAN KINERJA DJP 2024

DJP Catat Ada 4 Juta WP yang Tak Wajib SPT Ternyata Lapor SPT Tahunan

Selasa, 25 Maret 2025 | 13:07 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Sebelum Libur, Simak! Daftar Kewajiban Pajak yang Jatuh Tempo 31 Maret

Selasa, 25 Maret 2025 | 11:30 WIB
KPP MADYA SEMARANG

Dapat Surat terkait Pemeriksaan, Fiskus: Wajib Pajak Tak Perlu Panik

berita pilihan

Sabtu, 19 April 2025 | 16:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingat Lagi Ketentuan Pengkreditan Pajak Masukan sebelum Pengukuhan PKP

Sabtu, 19 April 2025 | 14:00 WIB
PROVINSI SULAWESI TENGAH

Ada Pemutihan! Kendaraan Mati 10 Tahun, Cukup Bayar 1 Tahun Saja

Sabtu, 19 April 2025 | 11:35 WIB
KOLABORASI LeIP-DDTC

Gratis 25 Buku Terbaru DDTC untuk PERTAPSI! Beri Komentar Terbaik Anda

Sabtu, 19 April 2025 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Siapa yang Masuk Keluarga Sedarah dan Semenda dalam Aturan Pajak?

Sabtu, 19 April 2025 | 10:30 WIB
PMK 81/2024

Ketentuan PPh atas Pengalihan Partisipasi Interes, Apa yang Berubah?

Sabtu, 19 April 2025 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

WP Badan Masih Bisa Perpanjang Waktu Lapor SPT Tahunan, Tambah 2 Bulan

Sabtu, 19 April 2025 | 09:30 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

DPR Khawatir Efek Lemahnya Daya Beli Merembet ke Kinerja Cukai Rokok

Sabtu, 19 April 2025 | 09:05 WIB
LAPORAN FOKUS

Meluruskan Fungsi Pengadilan Pajak sebagai Lembaga Yudisial