Rasio Produktivitas Penyelesaian Perkara Pajak dan Banding Naik 5%

Ketua MA Sunarto.
JAKARTA, DDTCNews - Mahkamah Agung (MA) mencatat pengadilan tingkat banding di 4 lingkungan peradilan dan Pengadilan Pajak mampu meningkatkan rasio produktivitas penyelesaian perkara sepanjang 2024.
Rasio produktivitas penyelesaian perkara pada pengadilan tingkat banding dan Pengadilan Pajak pada 2024 mampu mencapai 80,56%, naik 5,08% bila dibandingkan dengan rasio produktivitas pada 2023.
"Beban perkara pada 2024 58.205, terdiri dari perkara masuk sebanyak 44.859, ditambah sisa perkara 2023 sebanyak 13.346. Dari jumlah tersebut, jumlah perkara yang telah diputus sebanyak 46.860," ujar Ketua MA Sunarto, Rabu (19/2/2025).
MA mencatat 58.205 perkara pada 2024 tersebut ditangani oleh 1.252 hakim tinggi. Dengan demikian, setiap hakim pengadilan tingkat banding di 4 lingkungan peradilan dan Pengadilan Pajak menerima 137 perkara dalam setahun.
Pada tingkat kasasi dan peninjauan kembali (PK), Sunarto mengatakan beban perkara yang ditanggung oleh MA pada tahun lalu mencapai 31.138 perkara. Jumlah tersebut terdiri dari perkara masuk sebanyak 30.991 perkara dan sisa perkara 2023 sebanyak 147 perkara.
Sepanjang 2024, MA mampu memutus 30.908 perkara. Dengan demikian, jumlah perkara yang diputus MA tumbuh 12,95%, sedangkan rasio produktivitas MA dalam memutus perkara mampu mencapai 99,26%.
"Data tersebut menunjukkan jumlah perkara yang belum diputus pada akhir 2024 kurang dari 1% atau hanya berjumlah 0,74%. MA berhasil mempertahankan rasio produktivitas memutus perkara di atas 99% selama 5 tahun berturut-turut," ujar Sunarto.
Terkait dengan ketetapan waktu dalam memutus perkara, MA mencatat lebih dari 99% diputus dalam waktu kurang dari 3 bulan. Hanya ada 255 perkara yang diputus oleh MA dalam waktu lebih dari 3 bulan.
Ketetapan waktu dalam memutus perkara tak terlepas dari penerapan e-court atas perkara kasasi dan PK. Pada 2024, tercatat ada 6.379 perkara kasasi dan PK yang diregistrasikan secara elektronik. Dari total tersebut, sebanyak 6.277 perkara atau 98,4% telah diputus secara elektronik.
"Berdasarkan data di atas, baik jumlah perkara yang diputus, jumlah perkara yang diminutasi, rasio produktivitas memutus, ketepatan waktu memutus perkara, maupun ketepatan waktu minutasi perkara, seluruhnya menunjukkan kenaikan kinerja dibanding 2023," ujar Sunarto. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.