Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 18 April 2025 | 15:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Kamis, 17 April 2025 | 17:00 WIB
TIPS PAJAK DAERAH
Kamis, 17 April 2025 | 14:00 WIB
KELAS PPh Pasal 21 (12)
Selasa, 15 April 2025 | 18:15 WIB
KETUA MA 1974-1982 OEMAR SENO ADJI:
Fokus
Reportase

Ada Perang Dagang, Ekonomi RI Diperkirakan Masih Sanggup Tumbuh 5%

A+
A-
0
A+
A-
0
Ada Perang Dagang, Ekonomi RI Diperkirakan Masih Sanggup Tumbuh 5%

Suasana lanskap ibu kota terlihat dari kawasan Gondangdia, Jakarta, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia masih mampu bertumbuh sebesar 5% pada tahun ini dan 5,1% pada 2026.

Menurut ADB, pertumbuhan ekonomi Indonesia disokong oleh konsumsi rumah tangga yang stabil dan penanaman modal yang terus meningkat setiap tahun.

"Permintaan domestik akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di tengah terbatasnya net ekspor. Pertumbuhan akan didorong oleh sektor manufaktur, pertanian, perdagangan, transportasi, dan pergudangan," tulis ADB dalam Asian Development Outlook edisi April 2025, dikutip Kamis (10/4/2025).

Baca Juga: Menlu AS dan Indonesia Bertemu, Bahas Bea Masuk Resiprokal

Konsumsi diperkirakan tetap stabil dan kuat berkat kebijakan pemerintah yang menjaga keyakinan konsumen. Kebijakan yang dimaksud, contohnya antara lain peningkatan upah minimum dan penyelenggaraan program makan bergizi gratis (MBG).

Program MBG dipandang mampu menjaga daya beli rumah tangga kelas menengah ke bawah serta meningkatkan aktivitas perekonomian di pedesaan dan daerah terpencil.

Adapun investasi pada sektor manufaktur dan jasa-jasa terkait akan terus bertumbuh secara gradual sejalan hilirisasi komoditas yang diupayakan pemerintah.

Baca Juga: DPR Minta APBN 2026 Harus Bisa Antisipasi Kebijakan Bea Masuk Trump

Terkait dengan inflasi, ADB memperkirakan inflasi pada 2025 dan 2026 akan terjaga sebesar 2% sejalan dengan target pemerintah sebesar 2,5%±1%.

"Peningkatan produktivitas pertanian dan biaya logistik berkontribusi pada stabilitas harga. Tim pengendali inflasi pusat dan daerah juga akan berperan penting dalam menekan dampak harga pangan terhadap stabilitas harga secara keseluruhan," tulis ADB.

Meski perekonomian nasional diperkirakan masih mampu bertumbuh 5% atau lebih, ADB menyoroti susutnya jumlah kelas menengah di Indonesia. Menurut ADB, kelas menengah memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas konsumsi domestik.

Baca Juga: Bertemu Dubes AS, Sri Mulyani Bahas Negosiasi Tarif Dagang

Akibat pandemi Covid-19, jumlah kelas menengah Indonesia turun dari 57,3 juta orang pada 2019 menjadi tinggal 47,8 juta orang pada 2024. Penurunan kelas menengah berpotensi menggagalkan upaya Indonesia untuk menjadi high income country pada 2045.

Guna mengatasi masalah ini, ADB mendorong Indonesia untuk menyiapkan strategi penciptaan lapangan kerja formal. Menurut ADB, penyediaan lapangan kerja formal memerlukan iklim bisnis yang mendukung. (sap)

Baca Juga: Trump Ancam Status Bebas Pajak Universitas Harvard Dicabut, Ada Apa?

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi, perekonomian Indonesia, inflasi, perang dagang, Donald Trump, ADB

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 10 April 2025 | 07:00 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

RI Mencoba Realistis Hadapi Ancaman Tarif Impor Trump

Rabu, 09 April 2025 | 16:30 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Susutnya Kontribusi Kepabeanan atas Impor pada Penerimaan Perpajakan

Rabu, 09 April 2025 | 16:23 WIB
INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Bea Masuk Resiprokal untuk Negara-Negara Eksportir Terbesar ke AS

Rabu, 09 April 2025 | 16:15 WIB
SELUK-BELUK KEPABEANAN

Perjalanan Bea Masuk sebagai Alat Negosiasi Dagang & Sumber Penerimaan

berita pilihan

Sabtu, 19 April 2025 | 16:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingat Lagi Ketentuan Pengkreditan Pajak Masukan sebelum Pengukuhan PKP

Sabtu, 19 April 2025 | 14:00 WIB
PROVINSI SULAWESI TENGAH

Ada Pemutihan! Kendaraan Mati 10 Tahun, Cukup Bayar 1 Tahun Saja

Sabtu, 19 April 2025 | 11:35 WIB
KOLABORASI LeIP-DDTC

Gratis 25 Buku Terbaru DDTC untuk PERTAPSI! Beri Komentar Terbaik Anda

Sabtu, 19 April 2025 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Siapa yang Masuk Keluarga Sedarah dan Semenda dalam Aturan Pajak?

Sabtu, 19 April 2025 | 10:30 WIB
PMK 81/2024

Ketentuan PPh atas Pengalihan Partisipasi Interes, Apa yang Berubah?

Sabtu, 19 April 2025 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

WP Badan Masih Bisa Perpanjang Waktu Lapor SPT Tahunan, Tambah 2 Bulan

Sabtu, 19 April 2025 | 09:30 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

DPR Khawatir Efek Lemahnya Daya Beli Merembet ke Kinerja Cukai Rokok