Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Komunitas
Selasa, 13 Mei 2025 | 16:09 WIB
DDTC EXECUTIVE INTERNSHIP PROGRAM
Selasa, 13 Mei 2025 | 13:35 WIB
DDTC ACADEMY - ADIT EXAM PREPARATION COURSE
Rabu, 07 Mei 2025 | 07:48 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR
Selasa, 06 Mei 2025 | 13:05 WIB
DDTC EXECUTIVE INTERNSHIP PROGRAM
Fokus
Reportase

Ada Perang Dagang, Ekonomi RI Diperkirakan Masih Sanggup Tumbuh 5%

A+
A-
0
A+
A-
0
Ada Perang Dagang, Ekonomi RI Diperkirakan Masih Sanggup Tumbuh 5%

Suasana lanskap ibu kota terlihat dari kawasan Gondangdia, Jakarta, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia masih mampu bertumbuh sebesar 5% pada tahun ini dan 5,1% pada 2026.

Menurut ADB, pertumbuhan ekonomi Indonesia disokong oleh konsumsi rumah tangga yang stabil dan penanaman modal yang terus meningkat setiap tahun.

"Permintaan domestik akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di tengah terbatasnya net ekspor. Pertumbuhan akan didorong oleh sektor manufaktur, pertanian, perdagangan, transportasi, dan pergudangan," tulis ADB dalam Asian Development Outlook edisi April 2025, dikutip Kamis (10/4/2025).

Baca Juga: Apindo Usul Paket Insentif Pajak Saat Pandemi Kembali Diberikan

Konsumsi diperkirakan tetap stabil dan kuat berkat kebijakan pemerintah yang menjaga keyakinan konsumen. Kebijakan yang dimaksud, contohnya antara lain peningkatan upah minimum dan penyelenggaraan program makan bergizi gratis (MBG).

Program MBG dipandang mampu menjaga daya beli rumah tangga kelas menengah ke bawah serta meningkatkan aktivitas perekonomian di pedesaan dan daerah terpencil.

Adapun investasi pada sektor manufaktur dan jasa-jasa terkait akan terus bertumbuh secara gradual sejalan hilirisasi komoditas yang diupayakan pemerintah.

Baca Juga: Dorong Aktivitas Ekonomi, Anggota DPR Minta Pemerintah Genjot Belanja

Terkait dengan inflasi, ADB memperkirakan inflasi pada 2025 dan 2026 akan terjaga sebesar 2% sejalan dengan target pemerintah sebesar 2,5%±1%.

"Peningkatan produktivitas pertanian dan biaya logistik berkontribusi pada stabilitas harga. Tim pengendali inflasi pusat dan daerah juga akan berperan penting dalam menekan dampak harga pangan terhadap stabilitas harga secara keseluruhan," tulis ADB.

Meski perekonomian nasional diperkirakan masih mampu bertumbuh 5% atau lebih, ADB menyoroti susutnya jumlah kelas menengah di Indonesia. Menurut ADB, kelas menengah memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas konsumsi domestik.

Baca Juga: Luhut Sebut Perlambatan Ekonomi Wajar Terjadi Saat Transisi Pemerintah

Akibat pandemi Covid-19, jumlah kelas menengah Indonesia turun dari 57,3 juta orang pada 2019 menjadi tinggal 47,8 juta orang pada 2024. Penurunan kelas menengah berpotensi menggagalkan upaya Indonesia untuk menjadi high income country pada 2045.

Guna mengatasi masalah ini, ADB mendorong Indonesia untuk menyiapkan strategi penciptaan lapangan kerja formal. Menurut ADB, penyediaan lapangan kerja formal memerlukan iklim bisnis yang mendukung. (sap)

Baca Juga: Trump Ingin Kenakan Bea Masuk 100% atas Impor Film

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi, perekonomian Indonesia, inflasi, perang dagang, Donald Trump, ADB

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 26 April 2025 | 08:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Redam Dampak Tarif AS, Industri Padat Karya Diusulkan Dapat Insentif

Jum'at, 25 April 2025 | 14:00 WIB
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Soal Bea Masuk Trump, Indonesia Mulai Negosiasi Teknis dengan AS

Jum'at, 25 April 2025 | 11:10 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Negosiasi dengan AS, RI Siap Modifikasi Aturan yang Hambat Pengusaha

Kamis, 24 April 2025 | 14:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kapan Tarif PPh Impor dan BK CPO Dipangkas? Begini Kata Sri Mulyani

berita pilihan

Rabu, 14 Mei 2025 | 11:04 WIB
CORETAX SYSTEM

DJP Ungkap Progres Perbaikan Latensi Coretax, Begini Perinciannya

Rabu, 14 Mei 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Standar-Standar Pemeriksaan yang Menjadi Acuan Pemeriksa Pajak

Rabu, 14 Mei 2025 | 10:53 WIB
LITERATUR PAJAK

Aspek Perpajakan atas Jasa Maklon, Yuk Baca Panduannya di Sini

Rabu, 14 Mei 2025 | 10:35 WIB
KURS PAJAK 14 MEI 2025 - 20 MEI 2025

Kurs Pajak: Rupiah Berlanjut Menguat Atas Nyaris Semua Negara Mitra

Rabu, 14 Mei 2025 | 10:00 WIB
PROVINSI JAWA TENGAH

Adakan Pemutihan, Pemprov Hapus Piutang Pajak Kendaraan Rp223 Miliar

Rabu, 14 Mei 2025 | 09:30 WIB
VIETNAM

Vietnam Segera Terapkan Cukai Minuman Manis

Rabu, 14 Mei 2025 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Apindo Usul Paket Insentif Pajak Saat Pandemi Kembali Diberikan

Rabu, 14 Mei 2025 | 08:30 WIB
KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Tingkatkan PAD, Pemkab Gali Potensi Pajak Reklame dan Restoran

Rabu, 14 Mei 2025 | 07:00 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Perlukah Batas Penghasilan Tidak Kena Pajak Dinaikkan? Ini Kata Apindo