Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Senin, 28 Juli 2025 | 06:00 WIB
FOUNDER DDTC DARUSSALAM:
Minggu, 27 Juli 2025 | 08:30 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 25 Juli 2025 | 15:30 WIB
PROFIL PERPAJAKAN TRINIDAD & TOBAGO
Jum'at, 25 Juli 2025 | 15:17 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Fokus
Reportase

Banyak Harapan Belum Terwujud, Jokowi-Ma‘ruf Minta Maaf kepada Rakyat

A+
A-
0
A+
A-
0
Banyak Harapan Belum Terwujud, Jokowi-Ma‘ruf Minta Maaf kepada Rakyat

Presiden Joko Widodo (kiri) membungkukkan badan untuk memberi hormat kepada Ketua MPR Bambang Soesatyo (ketiga kanan), Ketua DPR Puan Maharani (kedua kanan), dan Ketua DPD La Nyalla Mattalitti dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permohonan maafnya melalui pidato kenegaraan terakhirnya sebagai kepala negara.

Di hadapan anggota MPR, DPR, dan DPD, Jokowi mengatakan banyak masalah-masalah yang belum tuntas diselesaikan dalam 10 tahun kepemimpinannya.

"Saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tercapai. Sekali lagi, kami mohon maaf," ujar Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR, Jumat (16/8/2024).

Baca Juga: Optimalisasi Penerimaan 2026, DPR Usulkan 6 Langkah Ini kepada DJBC

Menurut Jokowi, 10 tahun tidaklah cukup untuk menyelesaikan seluruh masalah bangsa. Jokowi juga merasa dirinya sebagai kepala negara memiliki banyak keterbatasan layaknya manusia pada umumnya. "Sangat mungkin ada celah dari langkah-langkah yang saya ambil. Sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya," ujar Jokowi.

Terlepas dari beragam kekurangan dalam 10 tahun kepemimpinannya tersebut, Jokowi yakin masalah-masalah yang belum tuntas bisa segera ditindaklanjuti dengan berbekal pada persatuan, kerja sama, dan keberlanjutan.

"Saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045," ujar Jokowi.

Baca Juga: Badan Keahlian DPR Susun RUU Jabatan Hakim, Begini Urgensinya

Jokowi pun berpesan kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk memenuhi harapan masyarakat pada masa kepemimpinannya ke depan. "Nanti, pada tanggal 20 Oktober 2024, izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prabowo Subianto. Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dari pinggiran, dari daerah terluar, dari desa, dari pusat-pusat kota kepada Bapak," ujar Jokowi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi dalam pidato kenegaraan terakhirnya mengeklaim pembangunan dalam 10 tahun terakhir sudah Indonesiasentris, yakni membangun dari daerah pinggiran dan terluar.

Dalam 10 tahun, Jokowi mengaku sudah berhasil membangun 366.000 kilometer jalan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, serta 50 pelabuhan dan bandara baru. Berkat pembangunan tersebut, biaya logistik telah diturunkan dari 24% menjadi 14%.

Baca Juga: Banggar Minta Pemerintah Gencar Perluas Basis dan Tagih Utang Pajak

Pertumbuhan ekonomi nasional berhasil dipertahankan di level 5% meski banyak negara lain yang mencatatkan perlambatan pertumbuhan. Inflasi juga bisa dijaga di level 2-3% meski banyak negara yang mencatatkan lonjakan inflasi hingga di atas 200%.

Berbagai capaian itu menjadi bentuk upaya pemerintah mencapai pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat.

"Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas dan pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama-sama," kata Jokowi. (sap)

Baca Juga: Banggar Minta Pemerintah Terapkan 4 Kebijakan Perpajakan Ini pada 2026

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Sidang Tahunan MPR, DPR, Pidato Kenegaraan, Jokowi, pemilu 2024, pilpres, Ma'ruf Amin

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 07 Mei 2025 | 14:30 WIB
CORETAX SYSTEM

DPR Minta Tenggat Perbaikan Bug Coretax System Tak Mundur Lagi

Rabu, 07 Mei 2025 | 12:20 WIB
CORETAX SYSTEM

DJP Akan Perbaiki Semua Bug Coretax, Paling Lambat Juli 2025

Minggu, 27 April 2025 | 10:30 WIB
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA

Laporan Keuangan 4 K/L Ini Dapat Opini WDP, DPR Bakal Tindak Lanjuti

Sabtu, 26 April 2025 | 08:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Redam Dampak Tarif AS, Industri Padat Karya Diusulkan Dapat Insentif

berita pilihan

Senin, 28 Juli 2025 | 15:30 WIB
PMK 49/2025

NPWP Jadi Syarat Pencairan Pinjaman Bank bagi Kopdes Merah Putih

Senin, 28 Juli 2025 | 15:00 WIB
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Buru Pemilik Alat Berat yang Nunggak Pajak, Pemda Bakal Dibantu Kejati

Senin, 28 Juli 2025 | 14:00 WIB
CORETAX SYSTEM

DJP Bakal Segera Kirim Email Imbauan kepada WP Badan Terkait Coretax

Senin, 28 Juli 2025 | 13:30 WIB
KABUPATEN SAMPANG

Pemda Pangkas Tarif Pajak Air Tanah Jadi Tinggal 5 Persen

Senin, 28 Juli 2025 | 13:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pikat Investor, Sistem Baru untuk Kedatangan Internasional Diuji Coba

Senin, 28 Juli 2025 | 12:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

Trump Siapkan Tariff Rebate untuk Konsumen di AS

Senin, 28 Juli 2025 | 12:00 WIB
CORETAX SYSTEM

DJP Catat Baru 3,8 Juta WP Aktivasi Akun Coretax

Senin, 28 Juli 2025 | 11:30 WIB
KOTA TANGERANG SELATAN

Tutup Celah Percaloan, Pemerintah Integrasikan Data Pertanahan dan PBB

Senin, 28 Juli 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Hapus NPWP secara Jabatan berdasarkan Hasil Penelitian Administrasi