Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 18 April 2025 | 15:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Kamis, 17 April 2025 | 17:00 WIB
TIPS PAJAK DAERAH
Kamis, 17 April 2025 | 14:00 WIB
KELAS PPh Pasal 21 (12)
Selasa, 15 April 2025 | 18:15 WIB
KETUA MA 1974-1982 OEMAR SENO ADJI:
Fokus
Reportase

Bertemu Lagi dengan Uni Eropa, RI Bakal Kebut Penyelesaian IEU-CEPA

A+
A-
0
A+
A-
0
Bertemu Lagi dengan Uni Eropa, RI Bakal Kebut Penyelesaian IEU-CEPA

Ilustrasi.

JAIPUR, DDTCNews - Pemerintah Indonesia kembali bertemu dengan delegasi Uni Eropa untuk membahas perkembangan perjanjian Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Dalam pertemuan yang berlangsung di India tersebut, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan komitmen Indonesia untuk mempercepat penyelesaian perundingan IEU-CEPA.

"Tim perunding telah mendapatkan mandat dan Indonesia siap segera menyelesaikan perundingan," kata Zulkiifli dalam keterangannya, Sabtu (26/8/2023).

Baca Juga: Diversikasi Ekspor, Indonesia Sasar Uni Eropa dan Negara Eurasia

Indonesia pun mendorong Uni Eropa agar memiliki semangat yang sama. Mendag berharap Uni Eropa bersikap fleksibel dalam perundingan sehingga perjanjian yang disepakati bisa memberikan manfaat yang seimbang bagi kedua pihak.

Dalam pertemuan dengan Uni Eropa, Indonesia juga membahas sejumlah isu perdagangan termasuk regulasi deforestasi Uni Eropa dan perkembangan kasus sengketa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Indonesia tetap tegas menolak regulasi lingkungan yang bersifat diskriminatif, parsial, dan menyulitkan petani kecil. Menurut Zulkifli, Indonesia dan Uni Eropa perlu menyusun pendekatan yang lebih kolaboratif dan mengakomidasi masukan negara mitra.

Baca Juga: Temui Delegasi Uni Eropa, Wamendag Bahas Strategi Hadapi Bea Masuk AS

Merujuk pada sengketa datang di WTO, Indonesia siap mengamankan kepentingan nasionalnya.

Saat ini, ada 4 kasus Indonesia dengan Uni Eropa di WTO, yakni larangan ekspor nikel Indonesia, kebijakan Uni Eropa terhadap produk minyak sawit, pengenaan bea masuk imbalan (BMI) dan bea masuk antidumping (BMAD) oleh Uni Eropa terhadap baja Indonesia, serta pengenaan BMI oleh Uni Eropa terhadap biodiesel Indonesia.

Sebagai informasi, Uni Eropa menempati urutan ketiga sebagai negara tujuan ekspor dan urutan keempat sebagai negara asal impor bagi Indonesia.

Baca Juga: Respons Bea Masuk Trump, Indonesia Bakal Rombak Tarif Bea Keluar CPO

Pada Januari-Juni 2023, total perdagangan Indonesia dan Uni Eropa tercatat sebesar US$15,8 miliar. Pada periode ini, ekspor Indonesia ke Uni Eropa tercatat sebesar US$8,8 miliar sedangkan impor Indonesia dari Uni Eropa tercatat US$6,9 miliar.

Produk ekspor Indonesia ke Uni Eropa di antaranya adalah minyak sawit dan fraksinya, asam lemak monokarboksilat industri, batu bara, bijih tembaga dan konsentrat, serta alas kaki dengan sol luar dari karet.

Sementara impor Indonesia dari Uni Eropa di antaranya adalah tabung dan pipa lainnya, obat-obatan, vaksi untuk manusia dan hewan, mesin untuk membuat pulp dari bahan selulosa berserat, serta limbah dan skrap. (sap)

Baca Juga: Balas Bea Masuk Resiprokal Trump, Uni Eropa Bidik Sektor Digital AS

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : perjanjian perdagangan, kerja sama perdagangan, IEU-CEPA, minyak kelapa sawit, CPO, Uni Eropa, sengketa dagang

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 22 November 2024 | 18:24 WIB
STATISTIK TARIF PAJAK

Hingga 27%, Ini Daftar Tarif di Kawasan Awal Diterapkannya PPN

Senin, 11 November 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ekspor Konsentrat Tembaga Dilarang, DJBC Geser Fokus Penerimaan ke CPO

Kamis, 31 Oktober 2024 | 12:01 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Harga Referensi Menguat Lagi, Bea Keluar CPO November Capai US$124/MT

Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:21 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Eksportir Sawit, Ada Henti Layanan INATRADE Jelang Permendag 26/2024

berita pilihan

Minggu, 20 April 2025 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

Diversikasi Ekspor, Indonesia Sasar Uni Eropa dan Negara Eurasia

Minggu, 20 April 2025 | 14:30 WIB
PEREKONOMIAN GLOBAL

Pemerintah Diminta Dorong WTO Sehatkan Iklim Perdagangan Internasional

Minggu, 20 April 2025 | 14:00 WIB
KERJA SAMA INTERNASIONAL

Temui Delegasi Uni Eropa, Wamendag Bahas Strategi Hadapi Bea Masuk AS

Minggu, 20 April 2025 | 13:00 WIB
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Pemprov Luncurkan Relaksasi Pajak Kendaraan Jilid II, Seperti Apa?

Minggu, 20 April 2025 | 12:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Susun Pembukuan dengan Stelsel Kas, Jangan Lupa Kirimkan Pemberitahuan

Minggu, 20 April 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Pengkreditan Pajak Masukan bagi PKP yang Belum Lakukan Penyerahan

Minggu, 20 April 2025 | 10:30 WIB
INSENTIF FISKAL

Dorong Pertumbuhan Sektor Tekstil, Pemerintah Siapkan Aneka Insentif

Minggu, 20 April 2025 | 10:00 WIB
KINERJA PEREKONOMIAN

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus US$427 Miliar, Tumbuh 4,7 Persen

Minggu, 20 April 2025 | 09:30 WIB
KANWIL DJP JAKARTA BARAT

DJP Jakbar Perpanjang Kerja Sama Tax Center dengan MNC University