DJP Ungkap Progres Perbaikan Latensi Coretax, Begini Perinciannya

Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) memberikan laporan terkait dengan progres perbaikan coretax administration system hingga 6 Mei 2025. Salah satunya ialah perbaikan waktu tunggu atau latensi akses ke Coretax DJP.
Melalui media sosial, otoritas pajak mengeklaim waktu tunggu atau latensi login dan akses ke Coretax DJP kini sudah lebih cepat. Begitu juga dengan penerbitan faktur pajak dan pembuatan bukti potong, waktu tunggunya sudah lebih cepat.
“DJP terus berbenah demi sistem administrasi perpajakan yang andal dan modern,” sebut DJP, dikutip pada Rabu (14/5/2025).
Pada 6 Mei 2025, latensi login dan akses Coretax DJP sudah 0,001 detik dari sebelumnya 4,1 detik pada 10 Februari 2025. Lalu, latensi penerbitan faktur pajak sudah 0,3 detik dari sebelumnya 9,8 detik dan latensi penerbitan e-Bupot sudah 0,434 detik dari sebelumnya 16 detik.
Dirjen Pajak Suryo Utomo sebelumnya mengatakan perbaikan coretax akan berfokus pada perbaikan bugs dalam aplikasi, migrasi data, dan pengembangan infrastruktur.
"Kami di coretax ini meng-organize 21 proses bisnis inti, 3 sudah selesai terkait dengan bugs dan error yang ada. Masih ada 18 proses bisnis yang lain kami coba terus itemize, bugs coba kami lakukan perbaikan," katanya.
Tiga proses bisnis yang diperbaiki DJP antara lain business intelligence, knowledge management, dan data pihak ketiga. Dengan demikian, 18 proses bisnis yang masih dalam proses perbaikan antara lain registrasi, pengelolaan SPT, pembayaran, serta taxpayer account management (TAM).
Selanjutnya, layanan wajib pajak, exchange of information (EoI), data quality management (DQM), dan document management system (DMS).
Lalu, ada compliance risk management (CRM), penilaian, pengawasan, ekstensifikasi, pemeriksaan, penagihan, intelijen, penyidikan, keberatan dan banding, serta nonkeberatan. Perbaikan bugs pada 18 proses bisnis di atas ditargetkan selesai pada 31 Juli 2025.
"Ekspektasinya akhir Juli paling tidak sudah selesai. Mungkin ada yang selesai pada Juni atau Mei, tetapi secara keseluruhan sekitar 18 proses bisnis kita coba itemize dan itu yang kami ekspektasikan sebelum Juli sudah terselesaikan," ujar Suryo. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.