Pastikan Sistem Andal, Komwasjak Terus Pantau Penerapan Coretax

Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Komite Pengawas Perpajakan (Komwasjak) menyatakan terus melakukan monitoring untuk memastikan keandalan coretax administration system.
Kowasjak menyatakan telah mendengar pandangan dari kalangan pengusaha mengenai coretax system dan tantangan implementasinya. Penerapan coretax system dinilai harus akuntabel dan berpihak pada pertumbuhan ekonomi.
"Melalui forum ini, Komwasjak terus membuka ruang dialog bersama dunia usaha untuk memastikan sistem perpajakan yang akuntabel, adil, dan berpihak pada pertumbuhan ekonomi nasional," tulis Komwasjak di media sosial, dikutip pada Kamis (24/4/2025).
Komwasjak telah menerima kunjungan audiensi dari Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat (APKB) pada 21 April 2025 lalu. Pada forum tersebut, pengusaha dapat menyampaikan pandangannya mengenai tantangan yang dialami dalam menggunakan coretax system.
Melalui Instagram, Komwasjak juga beberapa kali membagikan unggahan mengenai monitoring penerapan coretax system. Misal pada Maret lalu, Komwasjak bersama tim PSIAP DJP melaksanakan monitoring implementasi coretax system.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan setiap tahapan proses berjalan sesuai rencana dan mendukung optimalisasi sistem perpajakan yang lebih efektif dan efisien.
Komwasjak menyebut implementasi coretax system masih menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan perhatian khusus. DJP pun terus melakukan upaya perbaikan melalui peningkatan bandwidth, optimasi sistem, pemberian dukungan kepada wajib pajak, serta transparansi informasi terkait perkembangan implementasi coretax system.
"Monitoring secara berkala menjadi kunci untuk mengidentifikasi kendala serta melakukan perbaikan dan penyempurnaan sistem secara berkelanjutan," tulis Komwasjak.
Sementara itu, DJP menyatakan operasional coretax system telah stabil dalam 1 bulan terakhir. Keandalannya juga sudah jauh membaik jika dibandingkan dengan periode awal peluncuran. Namun, waktu tunggu atau latensi penggunaannya masih fluktuatif, bergantung pada volume transaksi. (dik)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.