Pemerintah Tak Buru-Buru Beri Insentif Fiskal untuk Mobil Hidrogen

Setelah mobil listrik dan mobil hybrid, kini pemerintah sedang menyiapkan insentif fiskal untuk mendukung pengembangan mobil hidrogen. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/agr
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan pemerintah segera mengkaji insentif fiskal yang sesuai untuk mobil fuel cell electric vehicle (FCEV) berbahan bakar hidrogen.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Pertahanan Kemenperin Mahardi Tunggul Wicaksono mengatakan insentif fiskal akan dibutuhkan untuk mendukung kemunculan mobil hidrogen di masa mendatang. Menurutnya, kajian mengenai insentif untuk mobil hidrogen juga berasal dari masukan dunia usaha.
"Insentif untuk mobil hidrogen ke depannya akan ada karena beberapa principal sudah berkomunikasi dengan kita. Mereka memiliki beberapa tipe dan varian kendaraan [berbahan bakar] hidrogen," ujarnya dalam Diskusi Menakar Efektivitas Insentif Otomotif, Senin (19/5/2025).
Tunggul menyampaikan Kemenperin masih perlu melakukan analisis mengenai insentif untuk mobil hidrogen terlebih dahulu. Aspek yang dianalisis antara lain mengenai cost and benefit pemberian insentif untuk mobil berbahan bakar hidrogen.
Menurutnya, analisis mengenai insentif fiskal untuk mobil hidrogen nantinya juga perlu disampaikan kepada Kementerian Keuangan dan Kemenko Perekonomian. Melalui diskusi lintas kementerian tersebut, pemerintah akan merumuskan insentif fiskal yang ideal untuk mobil hidrogen.
"Kita akan bikin kajiannya dulu, kemudian kita akan diskusikan bersama bagaimana insentif yang tepat untuk kendaraan-kendaraan dengan teknologi hidrogen ini," ucap Tunggul.
Tunggul belum bisa memperkirakan kapan analisis mengenai insentif fiskal bagi mobil hidrogen akan rampung. Sebab, penyelesaian analisis juga bergantung pada kesiapan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan prinsipal atau produsen otomotif.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan pemerintah tengah menyiapkan kebijakan dan insentif bagi investor yang memproduksi kendaraan berteknologi fuel cell hydrogen.
Agus mengatakan Kemenperin akan mengenalkan konsep green mobility sebagai pendekatan kebijakan yang mengintegrasikan teknologi lebih ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan energi, serta berdaya saing tinggi dan mendukung keberlanjutan mobilitas penduduk.
"Kami menyambut baik dan berkomitmen memfasilitasi kebijakannya melalui konsep green mobility," kata Menperin. (dik)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.