Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 18 April 2025 | 15:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Kamis, 17 April 2025 | 17:00 WIB
TIPS PAJAK DAERAH
Kamis, 17 April 2025 | 14:00 WIB
KELAS PPh Pasal 21 (12)
Selasa, 15 April 2025 | 18:15 WIB
KETUA MA 1974-1982 OEMAR SENO ADJI:
Fokus
Reportase

Sikapi Bea Masuk Resiprokal AS, Asean Perlu Merespons secara Kolektif

A+
A-
0
A+
A-
0
Sikapi Bea Masuk Resiprokal AS, Asean Perlu Merespons secara Kolektif

The ASEAN flag is placed alongside the flags of its member countries ahead of the ASEAN Foreign Ministers' Retreat in Langkawi, Malaysia January 17, 2025. REUTERS/Hasnoor Hussain

JAKARTA, DDTCNews - Indonesia mendorong negara-negara Asean untuk mengambil langkah bersama guna merespons pemberlakuan bea masuk resiprokal oleh Amerika Serikat (AS).

Dalam rangka melaksanakan hal tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto telah berkunjung ke Malaysia. Pada tahun ini, Malaysia bertindak selaku keketuaan Asean.

"Malaysia selaku Keketuaan Asean 2025, menjadi sangat penting untuk mendorong penguatan kerjasama seluruh Negara Asean dalam menghadapi berbagai tantangan global, termasuk respons atas kebijakan tarif resiprokal AS," ujar Airlangga, dikutip Minggu (6/4/2025).

Baca Juga: Kemenkeu Vietnam Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk untuk 10 Barang Ini

Oleh karena semua negara Asean terdampak oleh bea masuk resiprokal, negara-negara Asean perlu merespons kebijakan tersebut secara kolektif.

"Perlu dilakukan sinkronisasi antar negara-negara Asean, karena dari 10 negara Asean, semua terkena dampak kebijakan tarif resiprokal AS, sehingga perlu secara kolektif membangun komunikasi dan engagement dengan pemerintah AS," kata Airlangga.

Dalam kunjungan ke Malaysia, Airlangga diterima langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Dalam pertemuan tersebut, Anwar mengatakan pihaknya memprioritaskan upaya penguatan sinergi ekonomi antara Malaysia dan Indonesia.

Baca Juga: Ada Insentif Pajak untuk Perusahaan yang Pakai Bus dan Truk Listrik

"Kami memanfaatkan sepenuhnya persahabatan erat kedua negara, terutama dalam memperkuat lebih banyak lagi kegiatan ekonomi dan perdagangan, yang melibatkan para pengusaha Indonesia dan Malaysia di berbagai sektor terkait," ujar Anwar.

Adapun Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Azis mengatakan persatuan Asean diperlukan dalam rangka merespons ketidakpastian global.

"Mari kita perkuat ekonomi regional untuk kesejahteraan bersama," kata Tengku Zafrul. (sap)

Baca Juga: Airlangga Jamin Impor Pangan dari AS Tak Ganggu Agenda Swasembada

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, Amerika Serikat, bea masuk, bea masuk resiprokal, Donald Trump, Asean

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 14 April 2025 | 15:43 WIB
KEBIJAKAN PERPAJAKAN

Terkait Bea Masuk, Airlangga Sebut PPN Jadi Bahan Negosiasi dengan AS

Senin, 14 April 2025 | 11:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

Elektronik Tak Kena Bea Masuk Resiprokal, AS Bilang Cuma Sementara

Minggu, 13 April 2025 | 14:00 WIB
AMERIKA SERIKAT

Trump Bebaskan Produk-Produk Elektronik dari Bea Masuk Resiprokal

berita pilihan

Sabtu, 19 April 2025 | 16:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingat Lagi Ketentuan Pengkreditan Pajak Masukan sebelum Pengukuhan PKP

Sabtu, 19 April 2025 | 14:00 WIB
PROVINSI SULAWESI TENGAH

Ada Pemutihan! Kendaraan Mati 10 Tahun, Cukup Bayar 1 Tahun Saja

Sabtu, 19 April 2025 | 11:35 WIB
KOLABORASI LeIP-DDTC

Gratis 25 Buku Terbaru DDTC untuk PERTAPSI! Beri Komentar Terbaik Anda

Sabtu, 19 April 2025 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Siapa yang Masuk Keluarga Sedarah dan Semenda dalam Aturan Pajak?

Sabtu, 19 April 2025 | 10:30 WIB
PMK 81/2024

Ketentuan PPh atas Pengalihan Partisipasi Interes, Apa yang Berubah?

Sabtu, 19 April 2025 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

WP Badan Masih Bisa Perpanjang Waktu Lapor SPT Tahunan, Tambah 2 Bulan

Sabtu, 19 April 2025 | 09:30 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

DPR Khawatir Efek Lemahnya Daya Beli Merembet ke Kinerja Cukai Rokok