Airlangga Jamin Impor Pangan dari AS Tak Ganggu Agenda Swasembada

Menko Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto keluar dari ruang pertemuan usai memimpin sosialisasi dan penjaringan masukan asosiasi usaha terhadap penerapan tarif perdagangan baru Amerika Serikat terhadap Negara Mitra di Gedung Ali Wardhana Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/tom.
JAKARTA, DDTCNews - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim rencana peningkatan impor produk pertanian Amerika Serikat (AS) tidak akan mengganggu program swasembada pangan.
Impor gandum, kacang kedelai, dan susu kedelai dari AS akan ditingkatkan dengan mengurangi impor yang selama ini berasal dari negara-negara lain.
"Selama ini baik itu gandum, soya bean, dan soya bean milk kita juga impor tetapi tidak hanya dari AS, melainkan juga dari Australia, Ukraina, dan beberapa negara lain. Kita hanya melakukan pengalihan impor bahan baku untuk pangan tersebut," ujar Airlangga, Sabtu (19/4/2025).
Selain meningkatkan produk pertanian AS, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan impor impor minyak dan liquefied petroleum gas (LPG) dari Negeri Paman Sam tersebut.
Secara keseluruhan, pemerintah berencana untuk meningkatkan impor dari AS senilai US$19 miliar guna menyeimbangkan neraca dagang antara Indonesia dan AS.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya negosiasi bea masuk resiprokal dengan AS. Kesepakatan antara Indonesia dan AS ditargetkan bisa tercapai dalam waktu 60 hari.
Saat ini, Indonesia dan AS sudah menyusun kerangka acuan perjanjian yang memuat beragam poin kesepakatan, mulai dari kemitraan perdagangan, investasi, dan mineral strategis serta meningkatkan reliabilitas rantai pasok.
"Kami berharap dalam 60 hari kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui oleh Indonesia dan AS," ujar Airlangga. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.