Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Sudah Lapor SPT Tahunan Lewat e-Filing, Ini Pesan Kang Emil

A+
A-
17
A+
A-
17
Sudah Lapor SPT Tahunan Lewat e-Filing, Ini Pesan Kang Emil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (foto: Kanwil DJP Jabar I)

BANDUNG, DDTCNews – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah membayar pajak dan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan pajak penghasilan (PPh) orang pribadi secara online melalui e-filing.

Dalam keterangan resmi, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku pelaporan SPT Tahunan PPh orang pribadi melalui e-filing dapat dilakukan dengan sangat mudah dan praktis. Pelaporan juga dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Alhamdulillah, kewajiban sebagai warga negara sudah saya tunaikan. Saya sudah menyampaikan SPT Tahunan PPh orang pribadi. Tentulah itu artinya telah membayar pajak dan melalui instrumen yang sangat mudah, yaitu e-filing,” ujarnya di Gedung Pakuan Kota Bandung, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga: Sederet Layanan yang Diberikan oleh Kring Pajak

Dalam kesempatan tersebut, Kang Emil juga mengatakan pandemi Covid-19 telah berdampak luas pada aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, pendapatan negara diperlukan untuk penanganan pandemi, termasuk agenda vaksinasi dan pemulihan ekonomi nasional.

Dia mengajak seluruh warga dan para aparatur sipil negara (ASN), khususnya di Jawa Barat, yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk segera membayar pajak secara online dan melaporkan SPT Tahunan melalui e-filing sebelum 31 Maret 2022.

“Lapor SPT hari ini sudah bisa, kenapa harus nanti?” imbuhnya.

Baca Juga: Disokong PBJT dan Opsen PKB, Realisasi PAD Capai Rp320 Miliar

Kepala KPP Pratama Bandung Cibeunying Rustana Muhamad Mulud Asroem yang turut hadir di Gedung Pakuan mengatakan Ditjen Pajak (DJP) mengapresiasi kepatuhan pajak yang dilakukan Gubernur Jawa Bart.

“Saya mewakili Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I mengucapkan terima kasih karena telah menjadi panutan dalam menyampaikan SPT tahunan tepat waktu, bahkan telah disampaikan sebelum bulan Maret 2022,” kata Rustana.

Rustana menjelaskan penyampaian SPT merupakan kewajiban kenegaraa, terlepas ada pajak yang harus dibayar lagi atau sekadar laporan. SPT adalah sarana untuk menguji kembali pajak yang telah disetor itu sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Baca Juga: DJP: 3.794 WP Ajukan Pengurangan Angsuran PPh 25 pada 2024

“Apakah pemotongannya sudah benar? Jika ada kekurangan maka harus dibayar lagi kekurangannya. Jika ada kelebihan maka akan dikembalikan kelebihannya. Makanya, kami mengimbau agar masyarakat menyampaikan SPT lebih awal, agar lebih nyaman nantinya,” imbuhnya.

Menurutnya, berkaitan dengan akuntabilitas, SPT merupakan sarana untuk cek silang antara pajak yang telah dipotong/dipungut oleh pemotong/pemungut pajak, pajak yang seharusnya disetorkan, dan penghasilan yang dilaporkan dalam SPT.

Untuk itu, dia mengingatkan masyarakat agar tidak membiasakan diri menunda pelaporan SPT hingga akhir jatuh tempo. “Namun jangan asal mengisi SPT. Karena semua memiliki konsekuensi,” ungkapnya.

Baca Juga: Penghapusan BPHTB Disebut Jadi Karpet Merah Wong Cilik Punya Rumah

Otoritas, sambungnya, telah menyediakan berbagai kanal layanan konsultasi. Adapun konsultasi bisa dilakukan melalui media sosial (Facebook, Instagram, Twitter) @pajakcibeunying, chat WhatsApp KlikCibeunying (0811-2310-423), dan layanan konsultasi tatap muka di loket helpdesk. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil, Kang Emil, Ditjen Pajak, DJP, pajak, SPT, SPT Tahunan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 09 Mei 2025 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PERPAJAKAN

Berangkat Haji 2025? Impor Barang Kiriman Jemaah Bisa Bebas Bea Masuk

Jum'at, 09 Mei 2025 | 19:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

IMF Dorong Negara Fokus Reformasi Pajak di Tengah Gejolak Tarif AS

Jum'at, 09 Mei 2025 | 19:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Akibat Lebih Bayar 2024, PPh Pasal 21 Januari-Februari 2025 Tertekan

Jum'at, 09 Mei 2025 | 18:14 WIB
DDTC ACADEMY – PERSONALISED TRAINING

DDTC Academy Gelar In-House Training soal Pajak Minimum Global

berita pilihan

Minggu, 11 Mei 2025 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN MONETER

Rupiah Melemah, Cadangan Devisa RI Turun Hampir US$5 Miliar

Minggu, 11 Mei 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Layanan yang Diberikan oleh Kring Pajak

Minggu, 11 Mei 2025 | 10:30 WIB
KOTA PEKANBARU

Disokong PBJT dan Opsen PKB, Realisasi PAD Capai Rp320 Miliar

Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

DJP: 3.794 WP Ajukan Pengurangan Angsuran PPh 25 pada 2024

Minggu, 11 Mei 2025 | 09:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Dorong Aktivitas Ekonomi, Anggota DPR Minta Pemerintah Genjot Belanja

Minggu, 11 Mei 2025 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Penghapusan BPHTB Disebut Jadi Karpet Merah Wong Cilik Punya Rumah

Minggu, 11 Mei 2025 | 08:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Danantara Ingin Bentuk Trust Fund, Rosan Ajak Bill Gates Taruh Dana

Minggu, 11 Mei 2025 | 07:30 WIB
CORETAX SYSTEM

PKP BPHT Mau Beralih ke Tarif PPN Umum, Pemberitahuan Bisa Via Coretax

Sabtu, 10 Mei 2025 | 13:30 WIB
KABUPATEN JOMBANG

Protes Lonjakan Tagihan PBB-P2, Puluhan Orang Demo Kantor Bapenda

Sabtu, 10 Mei 2025 | 12:15 WIB
KONGRES AKP2I

PPPK: Konsultan Pajak Berperan Penting dalam Peningkatan Tax Ratio