Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Review
Jum'at, 25 April 2025 | 15:45 WIB
REPORTASE DDTC DARI SINGAPURA
Jum'at, 25 April 2025 | 11:45 WIB
REPORTASE DDTC DARI SINGAPURA
Jum'at, 25 April 2025 | 11:11 WIB
REPORTASE DDTC DARI SINGAPURA
Jum'at, 25 April 2025 | 11:11 WIB
REPORTASE DDTC DARI SINGAPURA
Data & Alat
Rabu, 30 April 2025 | 09:25 WIB
KURS PAJAK 30 APRIL 2025 - 06 MEI 2025
Rabu, 23 April 2025 | 09:37 WIB
KURS PAJAK 23 APRIL 2025 - 29 APRIL 2025
Jum'at, 18 April 2025 | 16:00 WIB
MINYAK MENTAH INDONESIA
Rabu, 16 April 2025 | 09:37 WIB
KURS PAJAK 16 APRIL 2025 - 22 APRIL 2025
Fokus
Reportase

APBN Defisit Rp104,2 Triliun, Sri Mulyani: Masih Sesuai Desain Awal

A+
A-
0
A+
A-
0
APBN Defisit Rp104,2 Triliun, Sri Mulyani: Masih Sesuai Desain Awal

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan paparan dalam acara APBN Kita, Rabu (30/4/2025).

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat kinerja APBN hingga Maret 2025 mengalami defisit senilai Rp104,2 triliun atau setara dengan 0,43% terhadap PDB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan defisit anggaran masih sesuai dengan desain APBN 2025 yang menargetkan angka defisit Rp616,2 triliun atau sebesar 2,53% dari PDB.

"Defisit pada akhir 31 Maret 2025 senilai Rp104,2 triliun, APBN 2025 dirancang dengan defisit Rp616,2 triliun seperti sudah disepakati dengan DPR," katanya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Rabu (30/4/2025).

Baca Juga: Tak Ada Lagi Data Pajak Neto dalam APBN Kita, Ini Kata Wamenkeu

Sri Mulyani menegaskan defisit APBN sepanjang kuartal I/2025 masih dalam tahap aman karena sesuai dengan desain awal. Pada APBN 2025, pemerintah merancang defisit anggaran senilai Rp616,19 triliun atau 2,53% dari PDB.

Dia menjelaskan defisit tersebut telah diukur untuk melakukan counter cyclical guna mendukung pemulihan ekonomi. Selain itu, lanjutnya, defisit ini juga untuk mengakselerasi program-program Presiden Prabowo Subianto.

"Counter cyclical untuk mendukung pemulihan ekonomi dan akselerasi pembangunan nasional di bawah Presiden Prabowo, tetapi tetap terukur," tuturnya.

Baca Juga: DJP Online Masih Beroperasi hingga Daluwarsa Pajak

Sejalan dengan itu, Sri Mulyani meyakini defisit APBN periode Januari-Maret 2025 senilai Rp104,2 triliun atau sebesar 0,43% dari PDB, tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi fiskal Indonesia secara umum.

"Ini bukan hal yang menimbulkan kekhawatiran karena masih dalam desain APBN awal," tegasnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan pendapatan negara hingga Maret 2025 mencapai Rp516,1 triliun, turun 16,75% dari periode yang sama tahun lalu. Realisasi tersebut setara dengan 17,2% dari target sejumlah Rp3.005,13 triliun.

Baca Juga: Penetapan Pemungut Bea Meterai Bisa secara Jabatan, Begini Kriterianya

Pendapatan negara utamanya ditopang penerimaan perpajakan senilai Rp400,1 triliun, turun 13,5%. Angka tersebut terdiri atas penerimaan pajak Rp322,6 triliun, turun 18,1% serta kepabeanan dan cukai Rp77,5 triliun yang tumbuh 12,3%. Adapun PNBP terealisasi Rp115,9 triliun, turun 26%.

Di sisi lain, belanja negara terealisasi Rp620,3 triliun, tumbuh 1,36%. Realisasi ini setara dengan 17,1% dari pagu belanja senilai Rp3.621,31 triliun. Realisasi belanja negara ini terdiri atas belanja pemerintah pusat senilai Rp413,2 triliun dan transfer ke daerah Rp207,1 triliun.

Sri Mulyani menambahkan kementerian/lembaga saat ini sudah mulai melakukan banyak belanja untuk sejumlah program. Dia berharap program-program yang dicanangkan dapat mendukung geliat ekonomi pada tahun ini.

Baca Juga: BKF: UMKM Bisa Perpanjang Penggunaan PPh Final Meski PP Belum Direvisi

"Kabinet baru ini sekarang sudah mulai fokus menjalankan program dan harapkan ini akan menggerakkan ekonomi, mereka masa transisi sudah selesai, birokrasi fokus menjalankan [program], termasuk berbagai perubahan belanja," ujarnya.

Tambahan informasi, keseimbangan primer pada akhir Maret 2025 tercatat masih surplus Rp17,5 triliun. Adapun untuk pembiayaan anggaran, realisasinya mencapai Rp250 triliun atau 40,6% dari target. (rig)

Baca Juga: DJP: 2.477 WP Badan Perpanjang Jangka Waktu Lapor SPT Tahunan 2024

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : apbn 2025, apbn, defisit apbn, PDB, ekonomi, penerimaan pajak, belanja negara, pajak, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 30 April 2025 | 08:40 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Perpanjang Lapor SPT Tahunan, WP Perlu Perhatikan Kelengkapan Lampiran

Rabu, 30 April 2025 | 06:30 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Demi Penerimaan, Pemerintah Kaji Cukai Sepeda Motor dan Batu Bara

Selasa, 29 April 2025 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

WP Bebas Sanksi Telat Lapor SPT Masa PPN Maret 2025 hingga 10 Mei

Selasa, 29 April 2025 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Dokumen SPT Badan Belum Siap? Jangan Panik, Masih Ada Waktu Perpanjang

berita pilihan

Rabu, 30 April 2025 | 17:30 WIB
APBN 2025

Tak Ada Lagi Data Pajak Neto dalam APBN Kita, Ini Kata Wamenkeu

Rabu, 30 April 2025 | 17:08 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

DJP Online Masih Beroperasi hingga Daluwarsa Pajak

Rabu, 30 April 2025 | 16:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

BKF: UMKM Bisa Perpanjang Penggunaan PPh Final Meski PP Belum Direvisi

Rabu, 30 April 2025 | 16:18 WIB
KEBIJAKAN CUKAI

Buat Kajian Cukai Sepeda Motor & Batu Bara, DJBC: Implementasinya Jauh

Rabu, 30 April 2025 | 15:47 WIB
KEPATUHAN PAJAK

DJP: 2.477 WP Badan Perpanjang Jangka Waktu Lapor SPT Tahunan 2024

Rabu, 30 April 2025 | 15:31 WIB
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Pengkreditan Pajak Masukan Pengalihan BKP untuk Restrukturisasi Usaha

Rabu, 30 April 2025 | 15:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Sederet Kewajiban Pajak yang Jatuh Tempo Hari Ini, WP Perlu Perhatikan

Rabu, 30 April 2025 | 14:37 WIB
KEMANDIRIAN DAERAH

Waduh! 70% Daerah Masih Sangat Bergantung pada Suntikan Duit Pusat

Rabu, 30 April 2025 | 14:23 WIB
APBN 2025

Belanja Pemerintah Meroket 2 Kali Lipat dalam Sebulan