Banyak Belanja Prioritas, Luhut Kembali Tegaskan Soal Disiplin Fiskal

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
JAKARTA, DDTCNews - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga kesinambungan fiskal.
Luhut mengatakan defisit APBN akan dijaga dalam batas aman meski pemerintah memiliki banyak program prioritas. Menurutnya, kebijakan yang dapat dilakukan untuk menjaga defisit APBN tetap rendah antara lain adalah efisiensi belanja yang bukan prioritas.
"Indonesia akan terus menerapkan disiplin fiskal sambil meningkatkan belanja yang produktif. Disiplin fiskal sangat penting," katanya dalam International Conference on Infrastructure 2025, dikutip pada Jumat (13/6/2025).
Luhut mengatakan pemerintah merancang APBN 2025 dengan defisit senilai Rp616,19 triliun atau 2,53% dari PDB. Defisit ini terjadi karena belanja negara mencapai Rp3.621,4 triliun, sedangkan pendapatan negara Rp3.005,1 triliun.
Pendapatan negara ini utamanya ditopang oleh penerimaan pajak, yakni mencapai Rp2.189,3 triliun. Setelahnya, ada penerimaan kepabeanan dan cukai Rp301,6 triliun dan penerimaan negara bukan pajak Rp513,6 triliun.
Dia menjelaskan Presiden Prabowo Subianto memiliki beberapa program prioritas yang kini telah masuk dalam APBN 2025. Misal, makan bergizi gratis yang membutuhkan anggaran senilai Rp171 triliun.
Setelahnya, ada program cek kesehatan gratis dengan anggaran senilai Rp3 triliun, renovasi sekolah Rp20 triliun, pembangunan rumah sakit berkualitas Rp2 triliun, pembentukan sekolah rakyat Rp2 triliun, dan food estate Rp15 triliun.
Dalam merealisasikan berbagai program prioritas tersebut, pemerintah memang sempat melakukan efisiensi hingga Rp306,69 triliun. Selain soal efisiensi, Luhut menyebut pemerintah juga mendigitalisasi proses pengadaan barang dan jasa untuk meningkatkan transparansi.
"Presiden Prabowo mendorong agar pemerintah mengadopsi teknologi agar bisa bergerak sangat cepat," ujarnya. (dik)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.