Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Komunitas
Jum'at, 13 Juni 2025 | 14:17 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR
Jum'at, 13 Juni 2025 | 13:33 WIB
SEKOLAH TINGGI HUKUM INDONESIA JENTERA
Kamis, 12 Juni 2025 | 12:31 WIB
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Kamis, 12 Juni 2025 | 09:33 WIB
DDTC ACADEMY – PRACTICAL COURSE
Fokus
Reportase

Genjot Ekspor, Pemerintah Optimalkan Fasilitas Kepabeanan di 2026

A+
A-
0
A+
A-
0
Genjot Ekspor, Pemerintah Optimalkan Fasilitas Kepabeanan di 2026

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah berencana mengoptimalkan peran fasilitas kepabeanan untuk mengerek ekspor dan investasi pada 2026.

Dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026 dijelaskan pemerintah berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan ekspor dan hilirisasi. Fasilitas kepabeanan pun dapat diberikan untuk membantu pengusaha meningkatkan kinerja usahanya, terutama yang berorientasi ekspor.

"Kebijakan untuk mendukung pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan melalui ... peningkatan pemberian fasilitas kepabeanan dalam rangka menarik investasi dan meningkatkan ekspor, serta mendukung hilirisasi industri nasional," tulis pemerintah dalam dokumen KEM-PPKF 2026, dikutip pada Rabu (21/5/2025).

Baca Juga: Capai Kesepakatan, Trump Turunkan Bea Masuk Mobil Inggris

Pemerintah telah menyediakan berbagai skema fasilitas kepabeanan kepada pengusaha. Misal, kawasan berikat, kemudahan impor tujuan ekspor (KITE), dan pusat logistik berikat.

Pelaku usaha dapat memanfaatkan fasilitas kepabeanan tersebut sesuai kebutuhannya. Dengan fasilitas kepabeanan ini, pelaku usaha akan menikmati berbagai insentif perpajakan seperti pembebasan atau keringanan bea masuk, PPN dan PPnBM tidak dipungut, serta pembebasan PPh Pasal 22 impor.

Pemerintah selama ini telah memberikan fasilitas kepabeanan kepada ribuan pelaku usaha. Pada 3 bulan pertama 2025 saja, realisasi fasilitas kepabeanan sudah mencapai Rp1,33 triliun.

Baca Juga: Bebas Bea Masuk, Kemenkeu Jamin Kelancaran Impor Barang Kiriman Haji

Selain mendorong pemanfaatan fasilitas kepabeanan, pemerintah juga melakukan serangkaian upaya lain untuk mendukung pengelolaan fiskal yang baik pada 2026. Beberapa di antaranya yakni mengoptimalisasi fasilitas kawasan khusus untuk mendukung pertumbuhan wilayah, meningkatkan ekspor produk UMKM melalui optimalisasi klinik ekspor, kolaborasi dengan berbagai entitas, serta menguatkan kerja sama kepabeanan internasional dan diplomasi. (dik)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : fasilitas kepabeanan, bea masuk, bebas bea masuk, PDRI, impor barang pindahan, pajak impor

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 02 Juni 2025 | 08:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

Trump Naikkan Bea Masuk Baja dari 25% ke 50%

berita pilihan

Selasa, 17 Juni 2025 | 20:00 WIB
PER-8/PJ/2025

PER-8/PJ/2025 Berlaku 21 Mei 2025, Peraturan Dirjen Pajak Ini Dicabut

Selasa, 17 Juni 2025 | 19:30 WIB
PER-7/PJ/2025

Kepala KPP Bisa Tetapkan WP Non-Aktif secara Jabatan, Ini Syaratnya

Selasa, 17 Juni 2025 | 19:15 WIB
CORETAX SYSTEM

Migrasi Data ke Coretax Butuh Waktu Setahun, Ini Penjelasan DJP

Selasa, 17 Juni 2025 | 19:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Polri Bikin Satgassus Penerimaan Negara, Ini Kata Sri Mulyani

Selasa, 17 Juni 2025 | 18:30 WIB
KEBIJAKAN CUKAI

Cukai Minuman Berpemanis Batal Diterapkan Tahun Ini, Ini Kata Dirjen

Selasa, 17 Juni 2025 | 18:15 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Soal Rasio Biaya Pinjaman/EBITDA, DJP Siapkan Kajian

Selasa, 17 Juni 2025 | 18:00 WIB
PER-11/PJ/2025

Ada Pembayaran Uang Muka, Kolom Nama Barang di Faktur Ada Penyesuaian

Selasa, 17 Juni 2025 | 17:30 WIB
PER-11/PJ/2025

Threshold Dinamisasi Angsuran PPh 25 Kini Jadi 125%, Ini Alasan DJP

Selasa, 17 Juni 2025 | 17:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Sudah Bayarkan Gaji ke-13 ASN Senilai Rp32,8 Triliun 

Selasa, 17 Juni 2025 | 16:30 WIB
KOREA SELATAN

Negara Ini Perpanjang Diskon Pajak BBM hingga Agustus 2025