IMF Sarankan Negara Ini Kerek PPN hingga Terapkan PPh OP Progresif

Ilustrasi.
BUKARES, DDTCNews - International Monetary Fund (IMF) menyarankan Rumania melakukan reformasi kebijakan di bidang perpajakan untuk mengendalikan defisit anggaran.
IMF dalam laporannya menyebut beberapa kebijakan yang dapat ditempuh Rumania antara lain menaikkan tarif PPN dan cukai, menghapus fasilitas pengurangan tarif PPN, serta mengadopsi sistem tarif PPh orang pribadi marjinal progresif. Melalui serangkaian kebijakan tersebut, Rumania diyakini dapat meningkatkan pendapatan negara dan menurunkan defisit APBN.
"Mobilisasi pendapatan sudah menjadi keharusan," tulis IMF dalam laporannya, dikutip pada Sabtu (7/6/2025).
IMF menilai tarif PPN umum di Rumania yang sebesar 19% dapat dinaikkan menjadi setidaknya 20% pada tahun ini, dan kembali naik menjadi 21%. Kenaikan tarif PPN tersebut akan mendekati rata-rata tarif di Uni Eropa yang sebesar 22%.
Kemudian, Rumania dinilai perlu menghilangkan fasilitas pengurangan tarif PPN untuk berbagai barang dan jasa, kecuali untuk makanan pokok.
Mengenai cukai, IMF menyoroti tarif cukai untuk minuman beralkohol dan produk tembakau di Rumania yang masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara Uni Eropa. Meski tarifnya kecil, penerimaan dari cukai ternyata mampu mencapai 1,2% dari PDB pada 2022.
IMF menilai Rumania dapat menyesuaikan tarif cukai minuman beralkohol dan produk tembakau secara berkala dengan mempertimbangkan laju inflasi. Setelahnya, cukai untuk bahan bakar juga harus ditingkatkan bertahap untuk mendukung pelestarian lingkungan, kecuali atas gas alam.
Harga eceran untuk batu bara industri, bensin, solar, elpiji, dan minyak tanah perlu ditingkatkan secara bertahap dari level saat ini masing-masing sebesar 227%, 77%, 192%, 44%, dan 51%.
Adapun soal PPh orang pribadi, IMF merekomendasikan negara ini beralih dari tarif tunggal menjadi sistem dengan 2 tarif pajak marjinal, yakni sebesar 15% dan 25%. Sebab, Rumania pada saat ini masih menerapkan PPh orang pribadi dengan tarif tunggal sebesar 10%.
Dilansir seenews.com, Komisi Eropa sebelumnya menyatakan Rumania gagal mengambil tindakan efektif untuk mengendalikan defisit APBN sejak 2020. Akibat disiplin fiskal yang lemah, defisit APBN Rumania telah naik menjadi 9,3% dari PDB pada 2024 atau tertinggi di Uni Eropa.
Defisit APBN Rumania tersebut naik dari 6,6% pada 2023 dan di atas target yang ditetapkan sebesar 7,9%. (dik)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.