Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 18 April 2025 | 15:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Kamis, 17 April 2025 | 17:00 WIB
TIPS PAJAK DAERAH
Kamis, 17 April 2025 | 14:00 WIB
KELAS PPh Pasal 21 (12)
Selasa, 15 April 2025 | 18:15 WIB
KETUA MA 1974-1982 OEMAR SENO ADJI:
Fokus
Reportase

Ini Prediksi World Bank Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2021 & 2022

A+
A-
2
A+
A-
2
Ini Prediksi World Bank Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2021 & 2022

Lead Economist World Bank untuk Indonesia dan Timor Leste Habib Rab dalam acara Virtual Launch of Indonesia Economic Prospects Desember 2021 Edition, Kamis (16/12/2021).

JAKARTA, DDTCNews - World Bank memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 3,7% pada tahun ini. Angka tersebut berada dalam rentang pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan pemerintah sebesar 3,5% hingga 4,0%.

Lead Economist World Bank untuk Indonesia dan Timor Leste Habib Rab mengatakan pemulihan ekonomi telah terlihat sejak awal 2021 dan berpotensi berlanjut. Menurutnya, perlu berbagai upaya agar tren pemulihan ekonomi tetap berjalan positif.

"Kami melihat ekonomi akan terus pulih. Kami perkirakan [pertumbuhan ekonominya] sebesar 3,7% pada 2021," katanya dalam acara Virtual Launch of Indonesia Economic Prospects Desember 2021 Edition, Kamis (16/12/2021).

Baca Juga: Diversikasi Ekspor, Indonesia Sasar Uni Eropa dan Negara Eurasia

Rab menilai ekonomi Indonesia berangsur-angsur pulih, walaupun sempat terjadi perlambatan akibat gelombang Delta Covid-19 pada Juni hingga Agustus 2021. Alhasil, pertumbuhan melambat menjadi 3,5% pada kuartal III/2021, setelah tumbuh 7,1% pada kuartal sebelumnya.

Kegiatan ekspor dan manufaktur saat ini, lanjutnya, relatif terjaga. Sementara itu, kinerja konsumsi dan investasi masih belum moncer. Menurutnya, tren pemulihan ekonomi diprediksi akan berlanjut pada 2022 dengan pertumbuhan sebesar 5,2%.

Namun, ia mengingatkan angka pertumbuhan tersebut hanya dapat tercapai jika tidak ada gelombang Covid-19 yang parah, serta vaksinasi terus diakselerasi seperti target pemerintah sebanyak 70% penduduk pada tahun depan.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Dorong WTO Sehatkan Iklim Perdagangan Internasional

Selain itu, pemerintah dan otoritas moneter juga harus memastikan berbagai kebijakan moneter maupun keuangan tetap akomodatif. World Bank memperkirakan risiko dan ketidakpastian masih sangat tinggi pada 2022, termasuk kemungkinan adanya varian Covid-19 baru.

World Bank juga merekomendasikan penambahan ruang fiskal dengan meningkatkan penerimaan dari pajak dan memperbaiki penargetan dan prioritas dukungan fiskal. Pemerintah juga harus melanjutkan reformasi struktural untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif dan hijau.

Hal lain yang disorot Rab berikutnya adalah inflasi, yang saat ini tengah menjadi perhatian negara-negara di dunia. Meski demikian, ia menilai kondisi inflasi Indonesia agak berbeda dengan negara lain karena relatif rendah.

Baca Juga: Temui Delegasi Uni Eropa, Wamendag Bahas Strategi Hadapi Bea Masuk AS

Menurutnya, inflasi dari sisi produsen mulai naik dengan rentang yang cukup baik. Sementara inflasi dari sisi konsumen, diperkirakan bakal terjadi dalam beberapa bulan mendatang.

"Ada kemungkinan beberapa bulan ke depan terjadi inflasi dari sisi konsumen, walaupun masih dalam rentang yang diperkirakan pemerintah," ujarnya. (rig)

Baca Juga: Bea Masuk Tembus 120%, Kantor Pos Hong Kong Setop Kirim Barang ke AS

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : world bank, proyeksi pertumbuhan ekonomi, pandemi corona, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 17 April 2025 | 14:30 WIB
PMK 48/2023

Beli Emas Batangan, Konsumen Akhir Tak Kena PPh Pasal 22 dan PPN

Kamis, 17 April 2025 | 12:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Awas Modus Penipuan yang Kaitkan dengan Coretax! Begini Imbauan DJP

Kamis, 17 April 2025 | 10:00 WIB
AMERIKA SERIKAT

Ada Sebagian Barang dari China Kena Bea Masuk 245% oleh AS, Kok Bisa?

Kamis, 17 April 2025 | 07:00 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Tak Ada Relaksasi, DJP Imbau WP Badan Tak Mepet Lapor SPT Tahunan

berita pilihan

Minggu, 20 April 2025 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

Diversikasi Ekspor, Indonesia Sasar Uni Eropa dan Negara Eurasia

Minggu, 20 April 2025 | 14:30 WIB
PEREKONOMIAN GLOBAL

Pemerintah Diminta Dorong WTO Sehatkan Iklim Perdagangan Internasional

Minggu, 20 April 2025 | 14:00 WIB
KERJA SAMA INTERNASIONAL

Temui Delegasi Uni Eropa, Wamendag Bahas Strategi Hadapi Bea Masuk AS

Minggu, 20 April 2025 | 13:00 WIB
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Pemprov Luncurkan Relaksasi Pajak Kendaraan Jilid II, Seperti Apa?

Minggu, 20 April 2025 | 12:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Susun Pembukuan dengan Stelsel Kas, Jangan Lupa Kirimkan Pemberitahuan

Minggu, 20 April 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Pengkreditan Pajak Masukan bagi PKP yang Belum Lakukan Penyerahan

Minggu, 20 April 2025 | 10:30 WIB
INSENTIF FISKAL

Dorong Pertumbuhan Sektor Tekstil, Pemerintah Siapkan Aneka Insentif

Minggu, 20 April 2025 | 10:00 WIB
KINERJA PEREKONOMIAN

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus US$427 Miliar, Tumbuh 4,7 Persen

Minggu, 20 April 2025 | 09:30 WIB
KANWIL DJP JAKARTA BARAT

DJP Jakbar Perpanjang Kerja Sama Tax Center dengan MNC University