Initial Memorandum Aksesi OECD Ditargetkan Rampung Bulan Depan

Kantor pusat OECD di Paris, Prancis. (foto: foto oecd.org)
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah Indonesia berencana menyampaikan initial memorandum kepada Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada bulan depan.
Saat ini, Indonesia sudah menyampaikan beberapa bab initial memorandum kepada OECD untuk dilakukan prareviu. Initial memorandum sendiri telah disusun sejak diadopsinya roadmap aksesi OECD pada Mei 2024.
"Seperti yang sering kami tekankan, proses ini bukanlah sprint, melainkan marathon. Proses yang membutuhkan pembelajaran berkelanjutan, kolaborasi yang kuat, dan komitmen yang berkelanjutan di seluruh kementerian dan lembaga (K/L)," kata Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, dikutip pada Senin (12/5/2025).
Untuk diperhatikan, yang dimaksud dengan initial memorandum adalah dokumen asesmen mandiri yang perlu disusun oleh Indonesia dalam proses aksesi menjadi anggota OECD.
Initial memorandum disusun oleh seluruh K/L terkait melalui platform digital bernama INA-OECD. Melalui platform ini, seluruh pihak dapat berkolaborasi untuk mendukung proses aksesi secara lebih efektif dan efisien.
Bergabungnya Indonesia dalam OECD diyakini bisa meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan, ekonomi, dan hubungan internasional.
Dengan menjadi anggota OECD, Indonesia bisa memperoleh pengalaman dari negara maju dalam menyusun kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, K/L yang tergabung dalam Timnas OECD perlu memperkuat komitmennya, baik secara substansi maupun nonsubstansi. Keanggotaan OECD merupakan kunci untuk mewujudkan cita-cita bangsa menjadi negara dengan ekonomi yang lebih maju.
Sebagai informasi, Timnas OECD telah dibentuk Kemenko Perekonomian berdasarkan Keputusan Menko Perekonomian 232/2024. Timnas OECD terdiri dari K/L, parlemen, asosiasi buruh, asosiasi bisnis, lembaga swadaya masyarakat, dan akademisi. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.