Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Januari Deflasi, Pemerintah Tetap Waspadai Lonjakan Inflasi Ramadhan

A+
A-
0
A+
A-
0
Januari Deflasi, Pemerintah Tetap Waspadai Lonjakan Inflasi Ramadhan

Suasana pedagang dan warga memadati Pasar Kumbasari di Denpasar, Bali, Selasa (4/2/2025). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menyatakan tetap mewaspadai kenaikan laju inflasi meski terjadi deflasi pada Januari 2025.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kenaikan inflasi biasanya terjadi pada momentum bulan puasa. Menurutnya, pemerintah akan memberikan stimulus ekonomi untuk menahan laju inflasi pada tahun ini.

"Nanti tentu kalau pada bulan puasa kita akan memberikan, dari Kementerian Keuangan akan ada stimulus," katanya, dikutip pada Sabtu (8/2/2025).

Baca Juga: Didorong Makanan dan Tembakau, Inflasi April 2025 Capai 1,95 Persen

Airlangga menilai deflasi yang terjadi pada Januari 2025 utamanya disebabkan oleh tarif listrik, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api. Penurunan tarif listrik tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah memberikan diskon tarif listrik sebesar 50% kepada pelanggan rumah tangga.

Diskon tarif listrik diberikan kepada pelanggan dengan daya 450 VA sampai 2200 VA hanya selama Januari-Februari 2025. Menurutnya, pemerintah tidak berencana memperpanjang periode pemberian insentif tersebut.

Sepanjang Januari 2025, tarif listrik mengalami deflasi sebesar 32,03% secara bulanan, serta memberikan andil terhadap deflasi 1,47%.

Baca Juga: Ditahan, BI Rate Tetap di Level 5,75 Persen pada April 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat terjadi deflasi pada Januari 2025 secara bulanan sebesar 0,76%. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan deflasi ini terjadi salah satunya karena didorong oleh kebijakan pemberian diskon tarif listrik.

Pada sepanjang 2025, pemerintah menargetkan inflasi akan berkisar pada 2,5% plus minus 1%. Salah satu stimulus yang disiapkan pada bulan puasa adalah diskon tiket pesawat, seperti yang diberikan ketika libur Natal dan tahun baru. (sap)

Baca Juga: BPS Klaim Inflasi Rendah Belakangan Ini Bukan Akibat Tekanan Daya Beli

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inflasi, deflasi, harga pangan, bahan pokok, Ramadhan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Tunggu Aturan, PPN Makanan-Jasa Premium Tak Langsung Berlaku 1 Januari

Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB
KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:40 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

Selasa, 17 Desember 2024 | 17:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

PPN Naik ke 12%, Inflasi Diperkirakan Hanya Naik 0,3 Poin Persen

berita pilihan

Senin, 05 Mei 2025 | 19:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Buruh Minta Penghasilan Tak Kena Pajak Naik ke Rp10 Juta, Anda Setuju?

Senin, 05 Mei 2025 | 19:00 WIB
KAMUS PAJAK

Apa itu Badan Pemerintah dalam Ketentuan Pajak Minimum Global?

Senin, 05 Mei 2025 | 18:30 WIB
PMK 172/2023

Sudah Mei, Master File dan Local File Harus Sudah Tersedia

Senin, 05 Mei 2025 | 18:00 WIB
CORETAX SYSTEM

Bayar PPh Final PHTB dengan Fitur Deposit Pajak, Begini Caranya

Senin, 05 Mei 2025 | 16:00 WIB
UNI EROPA

Turuti AS, Uni Eropa Pertimbangkan Revisi Pajak Minimum Global

Senin, 05 Mei 2025 | 15:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Meski Ada Insentif Pajak, Penjualan Mobil Kuartal I/2025 Turun 4,74%

Senin, 05 Mei 2025 | 14:15 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kalah dengan Vietnam, Ini Kata Airlangga

Senin, 05 Mei 2025 | 14:01 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR

46 Orang Sudah Daftar Seminar PPN, Pendaftaran Terakhir Hari Ini!