Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 18 April 2025 | 15:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Kamis, 17 April 2025 | 17:00 WIB
TIPS PAJAK DAERAH
Kamis, 17 April 2025 | 14:00 WIB
KELAS PPh Pasal 21 (12)
Selasa, 15 April 2025 | 18:15 WIB
KETUA MA 1974-1982 OEMAR SENO ADJI:
Fokus
Reportase

Omzet Rp4,8 Miliar? Wajib Pajak Dikukuhkan Jadi PKP di KPP Terdaftar

A+
A-
21
A+
A-
21
Omzet Rp4,8 Miliar? Wajib Pajak Dikukuhkan Jadi PKP di KPP Terdaftar

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews - Pengusaha dengan omzet melampaui Rp4,8 miliar wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP) pada tempat wajib pajak terdaftar.

Dalam hal PKP adalah wajib pajak badan, tempat wajib pajak terdaftar adalah kantor pelayanan pajak (KPP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan wajib pajak. Bagi wajib pajak orang pribadi, tempat wajib pajak terdaftar adalah KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal wajib pajak.

"Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (1), ayat (3), dan ayat (4) melaporkan usahanya pada KPP tempat wajib pajak terdaftar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1)," bunyi Pasal 61 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 81/2024, dikutip Minggu (30/3/2025).

Baca Juga: WP Badan Masih Bisa Perpanjang Waktu Lapor SPT Tahunan, Tambah 2 Bulan

Perlu dicatat, terdapat ketentuan khusus dalam hal PKP memiliki kedudukan di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) dan tempat kegiatan usaha di luar KPBPB. Untuk PKP ini, tempat kegiatan usaha di luar KPBPB diperlakukan sebagai tempat pelaporan usaha.

Dalam hal PKP yang berkedudukan di KPBPB memiliki lebih dari 1 tempat kegiatan usaha di luar KPBPB, PKP harus menentukan salah satu tempat kegiatan usaha sebagai tempat pelaporan usaha.

Lebih lanjut, terdapat ketentuan khusus pula dalam hal tempat kedudukan PKP adalah kantor virtual.

Baca Juga: PPh Final Pengalihan Real Estat ke SPC Wajib Masuk SPT Masa Unifikasi

Agar kantor virtual dapat digunakan sebagai tempat PKP dikukuhkan, penyedia jasa kantor virtual juga harus sudah dikukuhkan sebagai PKP, menyediakan ruang fisik untuk tempat kegiatan usaha, dan secara nyata melakukan kegiatan layanan pendukung kantor.

"Kantor virtual adalah suatu kantor yang memiliki ruangan fisik dan dilengkapi dengan layanan pendukung kantor yang disediakan oleh pengusaha jasa kantor virtual untuk dapat digunakan sebagai tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha, atau korespondensi secara bersama-sama oleh 2 atau lebih pengusaha yang atas pemanfaatan kantor dimaksud terdapat pembayaran dalam bentuk apapun, tidak termasuk jasa persewaan gedung dan jasa persewaan kantor," bunyi Pasal 1 angka 75 PMK 81/2024.

Tak hanya itu, penyedia jasa kantor virtual harus memiliki dokumen yang menunjukkan adanya kontrak antara penyedia jasa kantor virtual dan PKP. Kantor virtual juga harus memiliki dokumen yang menunjukkan adanya pemberian izin berupa nomor induk berusaha (NIB) atau dokumen sejenis.

Baca Juga: Respons Tarif AS, Pengusaha Perlu Diberi Insentif Pajak dan Subsidi

Bila kriteria-kriteria di atas tidak terpenuhi oleh penyedia jasa kantor virtual maka kantor virtual dimaksud tidak bisa digunakan sebagai tempat pengukuhan PKP. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : administrasi pajak, pelaku usaha, omzet, pengusaha kena pajak, PKP

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 04 April 2025 | 08:30 WIB
PMK 131/2024

Jangan Lupa! Masa Transisi Berakhir, Faktur Harus Dibuat Ikuti PMK 131

Rabu, 02 April 2025 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Beli BBM saat Mudik Lebaran, Pajak Apa Saja yang Dipungut?

Selasa, 01 April 2025 | 14:00 WIB
LAPORAN KINERJA DJP 2024

DJP Laporkan Tidak Ada Kejadian Downtime Sistem sepanjang 2024

Selasa, 01 April 2025 | 12:30 WIB
KPP PRATAMA PADANG DUA

Perusahaan EO Terima Visit Petugas Pajak, Tindak Lanjut Ajukan PKP

berita pilihan

Minggu, 20 April 2025 | 10:30 WIB
INSENTIF FISKAL

Dorong Pertumbuhan Sektor Tekstil, Pemerintah Siapkan Aneka Insentif

Minggu, 20 April 2025 | 10:00 WIB
KINERJA PEREKONOMIAN

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus US$427 Miliar, Tumbuh 4,7 Persen

Minggu, 20 April 2025 | 09:30 WIB
KANWIL DJP JAKARTA BARAT

DJP Jakbar Perpanjang Kerja Sama Tax Center dengan MNC University

Minggu, 20 April 2025 | 09:00 WIB
PMK 27/2025

PMK Baru! Pemerintah Beri Insentif Pajak untuk RS Kardiologi Ini

Minggu, 20 April 2025 | 08:30 WIB
KOTA BENGKULU

Ada Data Objek PBB-P2 Ganda, Belasan Ribu SPPT Dihapus Pemda

Minggu, 20 April 2025 | 08:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Jaga Daya Saing, RI Diingatkan Konsisten Terapkan Pajak Minimum Global

Minggu, 20 April 2025 | 07:30 WIB
KABUPATEN MOJOKERTO

Punya Tunggakan Pajak? Manfaatkan Pemutihan yang Diadakan Pemda Ini

Sabtu, 19 April 2025 | 16:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingat Lagi Ketentuan Pengkreditan Pajak Masukan sebelum Pengukuhan PKP

Sabtu, 19 April 2025 | 14:00 WIB
PROVINSI SULAWESI TENGAH

Ada Pemutihan! Kendaraan Mati 10 Tahun, Cukup Bayar 1 Tahun Saja