Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Duh, Penerimaan Pajak Masih Tertekan Hingga Oktober 2019

A+
A-
1
A+
A-
1
Duh, Penerimaan Pajak Masih Tertekan Hingga Oktober 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews – Kinerja penerimaan pajak masih tertekan hingga akhir Oktober 2019.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hingga akhir September Oktober 2019, penerimaan pajak mencapai Rp1.018,5 triliun. Kinerja setoran tersebut terdiri dari pajak penghasilan (PPh) migas senilai Rp49,3 triliun dan setoran pajak nonmigas senilai Rp969,2 triliun.

Adapun pertumbuhan penerimaan PPh migas hingga akhir Oktober 2019 terkontraksi sebesar 9,3%. Pertumbuhan penerimaan tersebut berbanding terbalik dengan capaian periode sama tahun lalu yang mampu tumbuh positif sebesar 28,1%.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Sementara itu, pertumbuhan pajak nonmigas hingga akhir Oktober 2019 hanya 0,8% dan memenuhi 64,1% dari target APBN tahun ini yang mencapai Rp1.511,4 triliun. Laju pertumbuhan setoran pajak nonmigas tersebut jauh lebih rendah dari periode sama tahun lalu yang sebesar 17%.

“Secara total penerimaan pajak hingga akhir Oktober 2019 tumbuh 0,23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perkembangan ekonomi global masih dinamis dan hal tersebut memengaruhi penerimaan baik perpajakan dan juga PNBP," katanya di Kantor Kemenkeu, Senin (18/11/2019).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan seretnya penerimaan pajak disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, denyut perekonomian dunia yang tidak setinggi tahun lalu. Pelemahan tersebut kemudian membuat aktivitas perdagangan dunia ikut terdampak dengan tren volume perdagangan pada tahun ini paling rendah dalam dua dekade terakhir.

Baca Juga: Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T


Melemahnya, kondisi perekonomian global tersebut kemudian tercermin dari kinerja penerimaan berdasarkan sektor usaha yang mengalami tekanan hingga akhir Oktober 2019. Sektor usaha industri pengolahan misalnya, hingga akhir September Oktober 2019 menyetor pajak senilai Rp277,3 triliun.

Kinerja sektor industri pengolahan tersebut menyumbang 29% dari total penerimaan pajak. Sektor ini masih mengalami pertumbuhan negatif sebesar 3,5% hingga akhir Oktober 2019. Padaha. pada periode yang sama tahun lalu mampu tumbuh sebesar 12,3%.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Selanjutnya, sektor perdagangan hingga akhir Oktober 2019 menyumbang penerimaan pajak sebesar Rp197, 4 triliun dan menyumbang 20,9% dari total penerimaan DJP. Capaian tersebut tumbuh melambat sebesar 2,5% dari periode sama tahun lalu yang mempunyai tumbuh hingga 25%.

"Untuk sektor perdagangan memang tumbuh tapi masih lebih kecil dari tahun lalu. Begitu juga dengan sektor jasa keuangan dan asuransi," paparnya.

Berikutnya, sektor jasa keuangan dan asuransi hingga akhir Oktober 2019 menyetor pajak sejumlah Rp137,3 triliun. Kinerja sektor ini tumbuh 7% secara tahunan dan masih tumbuh melambat dari periode Oktober 2018 yang tumbuh sebesar 10%.

Baca Juga: Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Kemudian sektor konstruksi dan real estate yang setoran pajaknya sebesar Rp64,8 triliun atau mengalami kontraksi 0,1%. Pada periode yang sama tahun lalu, sektor ini mampu tumbuh hingga 11%. Setoran pajak sektor pertambangan secara konstan mengalami tekanan dengan realisasi penerimaan senilai Rp47, 3 triliun.

Realisasi tersebut tumbuh negatif sebesar 22,1% secara tahunan dan jauh lebih rendah dari realisasi pada Oktober 2018 yang mampu tumbuh sebesar 67,5%. Sektor transportasi dan pergudangan masih tumbuh positif hingga Akhir Oktober 2019 dengan setoran pajak senilai Rp40, 3 triliun. Capaian tersebut tumbuh 17,9% dan masih lebih baik dari tahun lalu yang tumbuh sebesar 13,5%

Seperti diketahui, dalam laporan semester Kemenkeu menyebutkan outlook setoran pajak hanya akan mencapai 91% atau Rp1.437,5 triliun dari target APBN senilai Rp1.577,5 triliun. Dengan demikian, shortfall dalam outlook tersebut sebesar Rp140 triliun. (kaw)

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani



Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : penerimaan pajak, APBN 2019, kinerja fiskal, shortfall, DJP

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Cabang Tak Kunjung Dapat NITKU, WP Pusat Perlu Mutakhirkan Data

Kamis, 04 Juli 2024 | 18:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ini Fungsi 7 Layanan Pajak yang Sudah Berbasis NIK dan NPWP 16 Digit

Kamis, 04 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Penghasilan Orang Pribadi di Bawah PTKP Bisa Bebas PPh Final PHTB

Kamis, 04 Juli 2024 | 16:15 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Sempurnakan Probis Pajak, Kemenkeu Siap Tindak Lanjuti Temuan BPK

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya