Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Surplus Neraca Dagang Mengecil, Mendag Sebut Ada Efek Geopolitik

A+
A-
0
A+
A-
0
Surplus Neraca Dagang Mengecil, Mendag Sebut Ada Efek Geopolitik

Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Perdagangan Budi Santoso menilai neraca perdagangan yang mengecil pada April 2025 tidak terlepas dari situasi geopolitik yang memanas.

Budi mengatakan surplus neraca perdagangan pada April 2025 senilai US$160 juta atau merosot dari bulan-bulan sebelumnya. Menurutnya, pemerintah turut mewaspadai penurunan permintaan ekspor atas produk Indonesia oleh negara mitra.

"Ketidakpastian ekonomi dunia akibat kondisi geopolitik ekonomi turut menyebabkan permintaan sejumlah mitra dagang utama Indonesia melemah," katanya dikutip pada Minggu (8/6/2025).

Baca Juga: Barang Pindahan Dapat Pembebasan Bea Masuk, Soal Harga Tak Diatur

Budi mengatakan surplus neraca perdagangan senilai US$160 juta ini memang cenderung tipis. Namun, capaian ini masih melanjutkan tren surplus selama 60 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Total nilai ekspor Indonesia pada April 2025 yang mencapai US$20,74 miliar mengalami penurunan sebesar 10,77% dari bulan sebelumnya. Meski demikian, kinerja ini masih justru naik 5,76% bila dibandingkan dengan April 2024.

Penurunan nilai ekspor secara bulanan terjadi akibat siklus tahunan saat libur Idulfitri dan penurunan harga sejumlah komoditas utama. Mengenai penurunan ekspor akibat ketidakpastian ekonomi global, negara tetangga juga dilaporkan ikut mengalami, seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

Baca Juga: Ketentuan Impor Barang Bawaan untuk Pilot dan Nakhoda

Di sisi lain, impor Indonesia pada April 2025 yang senilai US$20,59 miliar tumbuh 8,8% secara bulanan dan naik 21,84% secara tahunan.

Impor bahan baku/penolong dan barang modal pada April 2025 meningkat masing-masing sebesar 11,09% dan 5,66% secara bulanan. Sementara itu, impor barang konsumsi justru tercatat turun 2,21% secara bulanan. (dik)

Baca Juga: DJBC: PMI Bisa Manfaatkan Skema Impor Barang Pindahan hingga Kiriman

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : neraca perdagangan, geopolitik, ekspor, impor, surplus perdagangan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 13 Juni 2025 | 16:15 WIB
PMK 34/2025

Jemaah Haji Boleh Sampaikan Pemberitahuan Impor secara Lisan

Selasa, 10 Juni 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Tarif Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) Terbaru

Kamis, 05 Juni 2025 | 18:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

DJBC Tegaskan PMK 34/2025 Bukan Hasil Negosiasi dengan AS

Kamis, 05 Juni 2025 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

DJBC Sebut Penerimaan Negara dari Impor Barang Penumpang Tidak Besar

berita pilihan

Minggu, 06 Juli 2025 | 16:30 WIB
PER-11/PJ/2025

Begini Perincian Format Laporan Penghitungan Angsuran PPh Pasal 25

Minggu, 06 Juli 2025 | 16:00 WIB
PER-7/PJ/2025

Kriteria PKP yang Dilakukan Pengujian Kewajiban Subjektif dan Objektif

Minggu, 06 Juli 2025 | 15:30 WIB
ANGGARAN PEMERINTAH

Bansos Didanai Pajak, Kemensos Minta PPATK Cek Rekening Penerimanya

Minggu, 06 Juli 2025 | 14:00 WIB
PERPRES 68/2025

Prabowo Rilis Perpres Baru soal Pajak Transaksi Digital Luar Negeri

Minggu, 06 Juli 2025 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Pemerintah Bakal Terapkan Satu Harga untuk LPG 3 Kg Mulai Tahun Depan

Minggu, 06 Juli 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Seputar Ketentuan SPT Masa PPh Unifikasi dalam PER-11/PJ/2025

Minggu, 06 Juli 2025 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN INVESTASI

Naikkan Investasi, Sri Mulyani Beberkan Poin-Poin Utama Deregulasi

Minggu, 06 Juli 2025 | 09:30 WIB
KPP PRATAMA MAMUJU

Gali Potensi Penerimaan Pajak, DJP dan Pemkab Pasangkayu Jalin Sinergi