Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Rabu, 26 Februari 2025 | 08:15 WIB
KURS PAJAK 26 FEBRUARI 2025 - 04 MARET 2025
Rabu, 19 Februari 2025 | 09:45 WIB
KURS PAJAK 19 FEBRUARI 2025 - 25 FEBRUARI 2025
Rabu, 12 Februari 2025 | 09:27 WIB
KURS PAJAK 12 FEBRUARI 2025 - 18 FEBRUARI 2025
Rabu, 05 Februari 2025 | 11:07 WIB
PAJAK MINIMUM GLOBAL
Fokus
Reportase

Waduh, Penerimaan Pajak Seluruh Sektor Usaha Utama Turun

A+
A-
3
A+
A-
3
Waduh, Penerimaan Pajak Seluruh Sektor Usaha Utama Turun

Ilustrasi. Pekerja menyelesaikan salah satu gedung bertingkat di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (8/6/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.

JAKARTA, DDTCNews – Pandemi virus Corona telah menyebabkan tekanan berat pada penerimaan pajak per akhir Mei 2020. Seluruh sektor utama mengalami tercatat mengalami penurunan secara tahunan.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui video conference APBN Kita pada Selasa (16/6/2020). Dia menyebut penerimaan pajak pada semua sektor usaha utama mengalami kontraksi, lebih buruk jika dibanding kinerja per akhir April 2020.

"Kondisi ekonomi saat ini sudah menunjukkan tekanan yang nyata di berbagai jenis pajak," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Sanksi Pasal 44B Diperinci, Bisa Secara Alternatif dan Kumulatif

Industri manufaktur yang menjadi andalan karena berkontribusi besar pada penerimaan pajak, per akhir April 2020 masih mampu tumbuh 4,68%. Namun, per akhir Mei 2020 berbalik menurun 6,8%, dengan nilai Rp126,14 triliun dan berkontribusi 29,2% pada penerimaan pajak.

Demikian pula penerimaan pajak pada sektor usaha jasa keuangan dan asuransi yang tumbuh 8,16% per akhir April 2020 berbalik terkontraksi 1,6% per akhir Mei 2020. Nilai realisasi penerimaan sektor ini adalah Rp69,36 triliun. Simak pula artikel ‘Jasa Keuangan Tumbuh Tertinggi, Ini Data Penerimaan Pajak Per Sektor’.

Kemudian, penerimaan pajak sektor perdagangan senilai Rp84,91 triliun dengan kontribusi 19,7%. Realisasi per akhir Mei 2020 ini mencatatkan penurunan 12,0%. Padahal, per akhir Mei 2019, penerimaan pajak sektor ini masih tumbuh 2,7%.

Baca Juga: Sedang Musim Lapor SPT Tahunan, DJP Minta WP Waspadai Modus Penipuan

Sri Mulyani mengatakan performa penerimaan pajak sektor perdagangan ini dipengaruhi oleh oleh perlambatan impor, tingginya restitusi, serta perlambatan kegiatan perdagangan secara umum.

Sektor konstruksi dan real estate yang menyumbang penerimaan pajak Rp27,63 triliun mengalami kontraksi 11,0%. Kondisi ini lantaran ada peningkatan restitusi dan penurunan kegiatan usaha akibat pandemi. Padahal, per akhir Mei 2019, penerimaan pajaknya mampu tumbuh 5,6%.

Adapun pada sektor pertambangan yang menyumbang penerimaan pajak Rp18,66 triliun, mengalami kontraksi paling dalam dibanding sektor usaha lainnya. Penerimaan pajak sektor ini minus 34,9%. Pada periode yang sama tahun lalu, kontraksinya sebesar 12,4%.

Baca Juga: Biar Lapor SPT Tahunan Lancar, Coba Ikuti Saran dari DJP Ini

"Pertambangan sudah lama mengalami tekanan dan tahun ini berlanjut dari kontraksi 12,4% ke 34,9%," ujarnya.

Menurut Sri Mulyani, hal itu disebabkan oleh penurunan harga minyak mentah dunia dan diperparah oleh rendahnya lifting minyak dan gas akibat pandemi.

Sementara itu, penerimaan pajak dari usaha transportasi pergudangan yang senilai Rp19,99 triliun juga mengalami kontraksi 6,4%. Padahal, per Mei 2019 penerimaan pajak sektor ini mampu tumbuh hingga 25,7%.

Baca Juga: ASN Siap-Siap! Bisa Dimutasi Jadi Pegawai Danantara

Menurut Sri Mulyani kondisi itu disebabkan oleh penurunan pengguna transportasi akibat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), baik pada transportasi darat, laut, maupun udara. Penurunan juga terjadi pada kegiatan pembangunan sarana penunjang transportasi.

"Transportasi dan pergudangan yang tiga tahun terakhir menyumbang double digit, misalnya tahun lalu 25,7%, tahun ini mengalami kontraksi 6,4%," kata Sri Mulyani. (kaw)


Baca Juga: DJP Jaksel II dan KPP PMA Enam Gelar Sosialisasi Coretax dan SPT

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : APBN Kita, penerimaan pajak, jasa keuangan, bank, asuransi, industri pengolahan, DJP

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

M. Raffa Kautsar

Senin, 21 Desember 2020 | 08:20 WIB
kedepannya pasti sektor2 akan segera pulih sehingga harus direncanakan lagi untuk memaksimalkan penerimaan pajak

Dika Meiyani

Kamis, 13 Agustus 2020 | 11:27 WIB
semoga pandemi segera berakhir dan keadaan ekonomi segera membaik

Fatmah Shabrina

Selasa, 16 Juni 2020 | 13:53 WIB
Selanjutnya harus jadi fokus untuk pemulihan sektor-sektor tersebut supaya penerimaan perlahan meningkat dan kembali stabil
1

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 26 Februari 2025 | 11:30 WIB
KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Tingkatkan Kepatuhan WP, Kanwil DJP Jakbar Audiensi dengan Pemkot

Rabu, 26 Februari 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Opsi dalam Menu Registrasi di Aplikasi Coretax DJP

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Masih Ada Importir Belum Padankan NIK-NPWP, DJBC Singgung Tarif PPh 22

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Login DJP Online Lebih Lama, Lapor SPT Tahunan Jangan Mepet Deadline!

berita pilihan

Minggu, 02 Maret 2025 | 16:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

Hindari Bea Masuk Trump, Apple Komitmen Investasi US$500 Miliar di AS

Minggu, 02 Maret 2025 | 15:30 WIB
PMK 15/2025

Pemeriksaan Pajak Dilakukan Tanpa SPHP atau PAHP, SKP Bisa Batal

Minggu, 02 Maret 2025 | 13:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Aturan Impor Barang Bawaan Penumpang Bakal Direvisi, Ini Bocorannya

Minggu, 02 Maret 2025 | 12:30 WIB
PMK 17/2025

Sanksi Pasal 44B Diperinci, Bisa Secara Alternatif dan Kumulatif

Minggu, 02 Maret 2025 | 12:00 WIB
KOTA SAMARINDA

Ayo Manfaatkan! Pemutihan PBB Berlaku hingga 30 Juni 2025

Minggu, 02 Maret 2025 | 11:30 WIB
THAILAND

World Bank Sarankan Thailand Optimalkan Pajak untuk Danai Bansos

Minggu, 02 Maret 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Penghitungan PPN Besaran Tertentu atas Penyerahan Aset Kripto