Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Jaga Pertumbuhan Ekonomi 5%, Pemerintah Siapkan 8 Kebijakan Ini

A+
A-
2
A+
A-
2
Jaga Pertumbuhan Ekonomi 5%, Pemerintah Siapkan 8 Kebijakan Ini

Aktivitas Pedagang melayani pembeli di Pasar Central, Kota Medan, Sumatera Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah sedikitnya menyiapkan 8 kebijakan jangka pendek dan menengah guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi di koridor 5% pada 2025. Dalam UU APBN 2025, target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini dipatok sebesar 5,2%.

Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan berbagai kebijakan tersebut disusun untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di tengah dinamika global pada saat ini. Pemerintah masih optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% akan tercapai seiring dengan pengendalian tingkat inflasi secara konsisten serta penguatan berbagai langkah strategis lainnya.

"Pemerintah telah menyiapkan dan menjalankan berbagai kebijakan jangka pendek, serta kebijakan jangka menengah untuk menyiapkan fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya, dikutip pada Jumat (16/5/2025).

Baca Juga: Pembayaran Bunga Utang Tahun Ini Diekspektasikan Capai Rp552 Triliun

Haryo memperinci pemerintah telah menyiapkan 5 kebijakan jangka pendek. Pertama, penguatan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.

Kebijakan yang ditempuh antara lain perluasan program makan bergizi gratis (MBG), penyaluran bansos, diskon transportasi publik dan subsidi listrik untuk rumah tangga tertentu, serta mempercepat realisasi belanja negara.

Kedua, peningkatan kemudahan berusaha. Pemerintah akan melakukan deregulasi dan menyelesaikan revisi perpres mengenai bidang usaha penanaman modal (BUPM).

Baca Juga: Didanai Pajak, Anggaran Makan Bergizi Gratis Baru Serap Rp5 Triliun

Ketiga, penguatan pembiayaan sektor produktif dengan cara menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) dengan target yang lebih besar, mengarahkan kredit investasi padat karya ke sektor strategis, dan memfasilitasi pembiayaan koperasi dan UMKM.

Keempat, perluasan akses pasar ekspor. Dalam hal ini, pemerintah akan mempercepat penandatanganan IEU-CEPA dan CP TPP, mendorong penetrasi pasar ekspor nontradisional dan penguatan kerja sama BRICS, serta memfasilitasi ekspor untuk UMKM.

Kelima, kebijakan deregulasi. Pemerintah segera membentuk satgas sekaligus mengumumkan paket kebijakan yang bertujuan meningkatkan kinerja ekspor dan daya saing industri dalam negeri.

Baca Juga: Pemerintah Koreksi Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 2025, Ini Kata Menkeu

"Kebijakan deregulasi ini sejalan dengan upaya transformasi kebijakan dalam rangka aksesi Indonesia ke OECD," kata Haryo.

Selanjutnya, dia menyampaikan pemerintah juga menyiapkan 3 kebijakan jangka menengah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke angka 5%.

Pertama, percepatan hilirisasi dan industrialisasi. Upaya yang akan ditempuh mencakup pengembangan industri pengolahan mineral, penguatan rantai nilai industri kelapa sawit dan komoditas strategis lain, serta membangun kawasan industri terintegrasi.

Baca Juga: Dari Uang Pajak, Cek Kesehatan Gratis Segera Dilaksanakan di Sekolah

Kedua, transformasi ekonomi digital. Pemerintah bakal mengembangkan infrastruktur digital yang merata di seluruh wilayah, meningkatkan kapasitas dan daya saing startup teknologi nasional, serta mengakselerasi digitalisasi UMKM dan sektor publik.

Ketiga, transisi energi dan ekonomi hijau. Adapun langkah-langkahnya ialah mengembangkan energi terbarukan, ekosistem kendaraan listrik dan infrastrukturnya, dan menjalankan proyek energi bersih seperti PLTP Muara Laboh yang telah mendapatkan pendanaan sebesar US$499 juta dari AZEC.

"Dengan kombinasi kebijakan jangka pendek yang adaptif dan kebijakan jangka menengah yang strategis, pemerintah yakin pemulihan ekonomi akan terus berlangsung dan semakin kuat ke depan," tutup Haryo.

Baca Juga: Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,8% pada 2026, Sri Mulyani Ungkap Strateginya

Pada kuartal I/2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 4,87%. Berdasarkan komponen pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor terbesar walaupun hanya tumbuh 4,89%.

Sementara itu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi hanya mampu tumbuh sebesar 2,12%, serta konsumsi pemerintah terkontraksi 1,38%. (dik)

Baca Juga: Digitalisasi Bansos, Pemerintah Segera Luncurkan Portal Perlinsos

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kebijakan fiskal, pertumbuhan ekonomi, perekonomian nasional, kinerja fiskal, APBN

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 01 Juli 2025 | 16:45 WIB
APBN 2025

Defisit APBN 2025 Diproyeksi Melebar Jadi 2,78% PDB

Selasa, 01 Juli 2025 | 16:30 WIB
APBN 2025

Outlook Pemerintah: Penerimaan Pajak Bakal Shortfall Tahun Ini

Selasa, 01 Juli 2025 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Semester I/2025 Masih Kontraksi 6%

Selasa, 01 Juli 2025 | 15:38 WIB
SIDANG PARIPURNA DPR

Sri Mulyani Serahkan RUU P2 APBN 2024 kepada DPR

berita pilihan

Minggu, 06 Juli 2025 | 16:30 WIB
PER-11/PJ/2025

Begini Perincian Format Laporan Penghitungan Angsuran PPh Pasal 25

Minggu, 06 Juli 2025 | 16:00 WIB
PER-7/PJ/2025

Kriteria PKP yang Dilakukan Pengujian Kewajiban Subjektif dan Objektif

Minggu, 06 Juli 2025 | 15:30 WIB
ANGGARAN PEMERINTAH

Bansos Didanai Pajak, Kemensos Minta PPATK Cek Rekening Penerimanya

Minggu, 06 Juli 2025 | 14:00 WIB
PERPRES 68/2025

Prabowo Rilis Perpres Baru soal Pajak Transaksi Digital Luar Negeri

Minggu, 06 Juli 2025 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Pemerintah Bakal Terapkan Satu Harga untuk LPG 3 Kg Mulai Tahun Depan

Minggu, 06 Juli 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Seputar Ketentuan SPT Masa PPh Unifikasi dalam PER-11/PJ/2025

Minggu, 06 Juli 2025 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN INVESTASI

Naikkan Investasi, Sri Mulyani Beberkan Poin-Poin Utama Deregulasi

Minggu, 06 Juli 2025 | 09:30 WIB
KPP PRATAMA MAMUJU

Gali Potensi Penerimaan Pajak, DJP dan Pemkab Pasangkayu Jalin Sinergi