Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Komunitas
Selasa, 13 Mei 2025 | 16:09 WIB
DDTC EXECUTIVE INTERNSHIP PROGRAM
Selasa, 13 Mei 2025 | 13:35 WIB
DDTC ACADEMY - ADIT EXAM PREPARATION COURSE
Rabu, 07 Mei 2025 | 07:48 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR
Selasa, 06 Mei 2025 | 13:05 WIB
DDTC EXECUTIVE INTERNSHIP PROGRAM
Fokus
Reportase

Pemerintah Ungkap 2 Agenda Penting soal Kerja Sama Pajak Internasional

A+
A-
0
A+
A-
0
Pemerintah Ungkap 2 Agenda Penting soal Kerja Sama Pajak Internasional

Salah satu slide yang dipaparkan oleh Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara (PKPN) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Pande Putu Oka Kusumawardani.

JAKARTA, DDTCNews – Partisipasi Indonesia dalam multilateral instrument subject to tax rule (MLI STTR) menunjukkan komitmen negara untuk menciptakan keadilan pajak, mencegah pengalihan keuntungan, dan memastikan perusahaan multinasional berkontribusi secara adil.

Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara (PKPN) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Pande Putu Oka Kusumawardani menyebut Indonesia telah menandatangani MLI STTR pada 19 September 2024. Namun, agar bisa berlaku efektif, MLI STTR perlu diratifikasi.

“Untuk itu, ada 2 agenda penting yang tengah dikerjakan pemerintah terkait dengan kerja sama pajak internasional, yaitu global minimum tax dan ratifikasi STTR. Dalam hal ini, komunikasi wajib pajak dan petugas pajak menjadi aspek penting,” katanya, dikutip pada Kamis (3/10/2024).

Baca Juga: DDTC Academy Gelar In-House Training soal Pajak Minimum Global

Pajak minimum global (global minimum tax) merupakan bagian dari kerangka base erosion and profit shifting (BEPS) 2.0 OECD. Inisiasi tersebut bertujuan untuk menetapkan tarif pajak minimum global guna mengekang erosi basis pajak dan pengalihan laba.

Melalui omnibus law pajak, sambung Putu, Indonesia telah mengintegrasikan aturan pajak minimum global ke dalam undang-undang pajak domestik. Namun, peraturan pelaksana masih perlu diramu agar selaras dengan Pilar 2. Dalam perumusan aturan ini, pemerintah telah melakukan konsultasi publik.

Sekadar catatan, ketentuan mengenai STTR memungkinkan negara berkembang untuk mengenakan pajak atas transaksi intragrup tertentu dalam hal pembayaran tersebut dikenai PPh badan dengan tarif nominal di bawah 9%.

Baca Juga: Grup Dipecah, Cara Penerapan Ketentuan GMT Berubah?

Jenis-jenis transaksi yang tercakup dalam ketentuan STTR antara lain: bunga; royalti; pembayaran atas hak penggunaan atau hak distribusi sehubungan dengan suatu produk atau layanan; premi asuransi dan reasuransi.

Kemudian, fee atas pemberian jaminan keuangan; sewa atau pembayaran lainnya untuk penggunaan atau hak penggunaan peralatan industri, komersial, atau ilmiah; dan pendapatan apapun yang diterima sebagai imbalan atas jasa.

Dengan MLI STTR, yurisdiksi-yurisdiksi dapat mengadopsi STTR tanpa perlu melakukan renegosiasi bilateral dengan yurisdiksi mitra persetujuan penghindaran pajak berganda (P3B) masing-masing. Simak Indonesia Tanda Tangani MLI STTR, Ini 29 P3B yang Tercakup

Baca Juga: Bahas Pajak Minimum Global, DDTC Adakan Dialog dengan WP Multinasional

“Tentu saja, implementasi STTR masih perlu proses lebih lanjut sebelum bisa berlaku secara efektif,” ujar Putu dalam International Tax Conference 2024 bertajuk Managing Uncertainty in the Dynamic Global Tax Landscape yang digelar KAPj IAI dan Moody’s. Simak Bakal Terapkan STTR, Kemenkeu Siapkan Perpres dan Aturan Teknisnya (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : international tax conference 2024, MLI STTR, subject to tax rule, pajak minimum global

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:27 WIB
EXCLUSIVE SEMINAR – DDTC ACADEMY

Perdana, Seminar Pajak Minimum Global Digelar DDTC Academy

Kamis, 13 Maret 2025 | 10:17 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR

8 Langkah Analisis Pajak Minimum Global, Download Booklet DDTC di Sini

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:35 WIB
EXCLUSIVE SEMINAR – DDTC ACADEMY

DDTC Konsisten Kawal Pajak Internasional, Antisipasi Kompleksitas GMT

Senin, 10 Maret 2025 | 11:40 WIB
EXCLUSIVE SEMINAR – DDTC ACADEMY

Sisa 1 Hari Lagi! Pendaftaran Seminar DDTC soal Pajak Minimum Global

berita pilihan

Rabu, 14 Mei 2025 | 19:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Persoalan Pajak Internasional Ikut Dibahas di Pertemuan ADB, Ada Apa?

Rabu, 14 Mei 2025 | 18:30 WIB
KEBIJAKAN ENERGI

Kinerja PNBP Migas Bergantung ke Hal-Hal yang Fluktuatif, Apa Saja?

Rabu, 14 Mei 2025 | 18:00 WIB
CORETAX SYSTEM

WP Diberi Waktu 14 Hari untuk Tanggapi SP2DK, Bisa Lewat Coretax?

Rabu, 14 Mei 2025 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pindah KPP, Status Wajib Pajak Kriteria Tertentu Perlu Diajukan Ulang?

Rabu, 14 Mei 2025 | 17:13 WIB
UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Perhatian! Ada 1 Lokasi USKP yang Dipindahkan

Rabu, 14 Mei 2025 | 16:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Optimalisasi Penerimaan Negara, Tembaga Bakal Masuk SIMBARA pada 2026

Rabu, 14 Mei 2025 | 15:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pacu Utilisasi, Industri Elektronik Bisa Manfaatkan Insentif Pajak

Rabu, 14 Mei 2025 | 15:00 WIB
SE-05/PJ/2022

Jadi Sasaran Penelitian Komprehensif, Siapa itu WP Strategis?

Rabu, 14 Mei 2025 | 14:45 WIB
RUU PERAMPASAN ASET

Soal RUU Perampasan Aset, Prabowo Sudah Komunikasi dengan Ketum Parpol