Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Perang Dagang

A+
A-
0
A+
A-
0
Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Perang Dagang

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menegaskan stabilitas keuangan Indonesia pada kuartal I/2025 tetap terjaga di tengah ketidakpastian global akibat perang dagang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ketidakpastian tersebut dipicu oleh dinamika kebijakan tarif Amerika Serikat (AS). Hal ini kemudian berimbas pada timbulnya eskalasi perang dagang secara global.

"Stabilitas sistem keuangan pada kuartal I/2025 tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global," ujarnya dalam konferensi pers KSSK, Kamis (24/4/2025).

Baca Juga: Pakai Uang Pajak, Sri Mulyani Bidik SDM Berkualitas Lewat Program Ini

Sri Mulyani menjelaskan ketidakpastian perekonomian global pada kuartal I/2025 meningkat salah satunya dipicu oleh kebijakan tarif impor AS. Kebijakan tarif AS tersebut lantas memicu perang tarif dengan China.

Ia memperkirakan perang tarif tersebut akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi AS, China, dan global.

"Ini memicu peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global dan ketidakpastian di dalam tata kelola perdagangan dan investasi antar negara," ujarnya.

Baca Juga: Negosiasi dengan AS, Indonesia Dorong Revisi TIFA

Ketua KSSK menambahkan ketidakpastian global turut mendorong perilaku penghindaran risiko dari para pelaku usaha dan pemilik modal. Kondisi ini juga menyebabkan yield US Treasury menurun dan indeks mata uang dolar AS melemah karena bank sentral AS diproyeksi segera menurunkan suku bunganya.

Memasuki kuartal II/2025, Sri Mulyani mengungkapkan downside risk dari dinamika global masih akan tinggi. Oleh karena itu, KSSK perlu mencermati dan mengantisipasi risiko tersebut ke depannya.

KSSK akan meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat koordinasi dan kebijakan untuk memitigasi dampak rambatan faktor risiko global, sekaligus memperkuat perekonomian dan sektor keuangan.

Baca Juga: Jelang Diumumkan BPS, Ini Kata Sri Mulyani Soal Ekonomi Kuartal I

"Kami menyepakati untuk terus meningkatkan kewaspadaan, serta memperkuat koordinasi dan kebijakan dari lembaga-lembaga KSSK," tutur Menkeu. (dik)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : stabilitas keuangan, perang dagang, tarif bea masuk AS, kssk, sri mulyani

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 14 April 2025 | 10:34 WIB
INPRES 9/2025

Bangun 80.000 Koperasi, Prabowo Minta Sri Mulyani Susun Sumber Dananya

Minggu, 13 April 2025 | 15:30 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pengawasan Kepabeanan Sudah Canggih, Sri Mulyani Ungkap Dampaknya

Jum'at, 11 April 2025 | 10:07 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bareng Menkeu se-Asean, Sri Mulyani Jelaskan Strategi RI Hadapi Trump

berita pilihan

Sabtu, 03 Mei 2025 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Beri Fasilitas, DJBC Harap Bisa Dorong Efisiensi Perdagangan Global

Sabtu, 03 Mei 2025 | 14:15 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

World Bank Sebut Kemiskinan Indonesia Capai 60%, Ini Penjelasan BPS

Sabtu, 03 Mei 2025 | 13:42 WIB
KANWIL DKI JAKARTA BARAT I

Kuartal I/2025, Realisasi Pajak DJP Jakbar Lebihi Rata-Rata Nasional

Sabtu, 03 Mei 2025 | 13:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Perluas Akses Pendidikan, 53 Sekolah Rakyat Segera Beroperasi

Sabtu, 03 Mei 2025 | 12:30 WIB
KEPATUHAN PAJAK

WP Badan Tak Ajukan Perpanjangan Waktu, Siap-siap Kena Denda

Sabtu, 03 Mei 2025 | 11:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Belanja Negara Dikebut, Kemenkeu Harapkan Dampaknya ke Ekonomi

Sabtu, 03 Mei 2025 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Tak Ada Lonjakan Impor, Penyelidikan BMTP Kain Tenunan Ini Disetop

Sabtu, 03 Mei 2025 | 10:03 WIB
KEPATUHAN PAJAK

Hingga 1 Mei 2025, Rasio Kepatuhan Formal Wajib Pajak Baru 71%